JAKARTA - Langkah pemerintah yang hendak memberlakukan moratorium mal dinilai kurang tepat. Pasalnya, saat ini bukan mal yang menyebabkan kemacetan.
"Mal justru mengurai kemacetan. Kebijakan itu kurang klop. Tahun depan, belum ada tambahan mal baru karena melihat perkembangan dari wacana itu. Kalau pada tahun ini, sudah ada Gandaria City dan di November 2011 akan ada Kuningan City," Ketua Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Handaka Santosa kala dihubungi di Jakarta, Minggu (14/8/2011).
Pertumbuhan jumlah mal, kata Handaka, memang tidak besar karennya mal tidak gampang berdiri. "Mal itu punya dua kekhususan, yakni yang mempunyai loyalitas konsumen dan yang baru berdiri. Mal juga berbeda dengan trade center yang fokus menyewakan kios,"jelasnya.
Pengurus Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Stefanus Ridwan menjelaskan, meski ada moratorium, mal yang tengah dibangun saat ini tetap berjalan karena telah mengantongi izin sebelumnya. Namun, bagi pengembang yang baru mengajukan izin tahun ini, akan ditolak hingga akhir tahun 2012.
"Seiring dengan berjalannya waktu dan pasca moratorium selesai, kebutuhan konsumsi masyarakat Jakarta makin besar," tukas Stefanus.
(Sandra Karina/Koran SI/ade)