Lifestyle » Trend and Fashion » Lurik & Motif Dayak Menangi LRBM 2011
Senin, 22 Agustus 2011 - 21:07 wib
Fitri Yulianti - Okezone
Foto: Fitri Yulianti/okezone
Busana muslim terlihat di setiap sudut tempat dan banyak kesempatan. Ini artinya, desainer memiliki wadah yang semakin luas untuk menjual kreasinya.
Perkembangan busana muslimah menunjukkan kabar menggembirakan. Kreasi yang ada dipenuhi mulai busana yang sangat simpel untuk keseharian hingga yang sarat detail untuk pesta malam.
Menjawab permintaan ini, diadakanlah Lomba Rancang Busana Muslim (LRBM) 2011 untuk ketujuh kalinya. Acara besutan majalah Noor bertema "Tribute to Indonesian Heritage" ini menggali kekayaan khasanah budaya serta kearifan lokal sehingga nantinya kelak lahir busana muslimah yang indah, cantik, dan bercita rasa internasional.
Ajang ini dimulai pada 9 Maret 2011 di mana 37 sketsa busana muslim masuk ke meja panitia untuk dinilai oleh enam juri. Para peserta di antaranya berasal dari Palembang, Bogor, Yogyakarta, Bandar Lampung, Banjarmasin, Makassar, Jakarta, dan Bandung.
Hasilnya, terpilihlah 10 finalis yang pada acara final susut menjadi 8 finalis, yakni Tri Anggasari (Unforgettable Journey), Berlian Din Annisa (Sajumput Pamintan), Rosi Rostina (Merak Ngibing), Putri Puspita Sari (Cultural Metaphores), Santi Iryanti (Kisah Bumi Serambi Mekkah), Prestidina Aprilia (Magnifique Chic), Siti Aminah (Chamber of Color), dan Andi Camelia Natsir (Patch of Origami).
Masing-masing finalis harus membuat tiga busana; dua untuk busana kerja dan satu untuk busana malam yang kaya muatan lokal. Beberapa yang digunakan, seperti payet, bordir, kain sasirangan, batik Garut, songket, serta beragam motif yang mencirikan Indonesia.
Sebelum menuju final atau penjurian akhir, para finalis mengikuti asistensi, sarana diskusi bersama juri untuk mereka menerima kritik dan saran atas karyanya hingga siap dipresentasikan. Lewat asistensi, kreasi yang tampil diharapkan mampu menyandingkan konsep dan realisasi secara lebih sempurna. Keenam juri berkompeten menilai karya para peserta, terdiri dari Lenny Agustin (desainer), Nuniek Mawardi (desainer), Tuti Cholid (desainer), Soraya Haque (model senior), Arzetti Bilbina (model senior), dan Sri Artaria Alisjahbana (Pemimpin Umum Majalah Noor).
"Karya pemenang harus memenuhi unsur originalitas, sesuai syariah, mencerminkan kreativitas, sesuai tema, berdaya pakai, dan berdaya jual," kata Lenny Agustin, salah seorang juri pada final LRBM 2011, di Grand Sahid Jaya, Jakarta, Senin (22/8/2011).
Selanjutnya, juara favorit diraih Rosi Rostina, juara ketiga diraih Santi Iryanti, juara kedua diraih Prestidina Aprilia, dan juara satu diraih oleh Siti Aminah. Sarjana kriya tekstil dan mode ini menampilkan aplikasi kain lurik dan motif Dayak yang dipadukan dengan teknik tropunto. Warna biru tua dan terakota bermain apik di setiap busana kreasinya.
"Senang plus kaget, enggak nyangka padahal tadi rompinya ada yang terbalik jadi teknik tropuntonya enggak kelihatan," tuturnya usai acara.
"Dia harus punya identitas yang terus dikembangkan untuk menyesuaikan dengan selera pasar. Baju yang dia buat tentunya harus nyaman dan terjangkau, semua itu tentu butuh jam terbang. Dia juga harus terus mendalami berbagai teknik dan menambah wawasan seputar tekstil," sahut Tuty Cholid, juri LRBM 2011 lainnya kepada okezone seraya memberikan wejangan kepada sang pemenang.
(ftr)