TEMPO Interaktif, Jakarta - Warga korban kebakaran di area Pasar Lokomotip (Pasar Unggas) Jatinegara, Jakarta Timur merasa resah karena terancam tak bisa membangun rumahnya kembali. RT setempat telah menerima surat dari PT Kereta Api Indonsia pada Sabtu, 13 Agustus 2011 siang. Dalam surat tertanggal 11 Agustus 2011 itu PT. KAI melarang pembangunan rumah tinggal di tanah bekas lokasi kebakaran, yang sebagiannya milik PT KAI.
Dalam surat yang ditandatangani Kepala Daerah Operasi I Jakarta PT. KAI, Purnomo Radiq Yugaswara, itu dijelaskan bahwa akibat kebakaran di pemukiman padat penduduk di emplasemen Stasiun Jatinegara, sebelah pasar Unggas, Ahad, 7 Agustus lalu, listrik aliran atas (LAA) rusak dan KRL Jakarta-Bekasi tidak dapat beroperasi. Atas dasar itu, PT. KAI pun melarang warga membangun kembali rumah di atas lokasi kebakaran.
Warga mengakui pernah menerima larangan serupa secara lisan empat hari setelah kebakaran. Seseorang yang mengaku sebagai petugas PT. KAI mengabarkan larangan itu kepada warga RT 013/01 Kelurahan Rawa Bunga, Jatinegara. Setelah mendapat kabar itu, Ketua RW bersama warga menggelar rapat tetapi karena tidak puas dengan hasil rapat, warga mengadu ke Kelurahan.
"Kamis, perwakilan warga ke kelurahan (Rawa Bunga) menyampaikan secara lisan bahwa tempat kami belum boleh dibangun sementara. Tapi Wakil Lurah bilang belum ada pemberitahuan," kata korban kebakaran yang juga anggota Lembaga Musyawarah Kelurahan (LMK) RW 01, Kelurahan Rawa Bunga, Rohiman. Menurutnya, kini, warga korban kebakaran bingung harus menempuh langkah apa.
Seorang warga, Said, 37 tahun, mengakui rumahnya memang dibangun di atas tanah milik PT. KAI. Awalnya, kawasan tersebut ditempati karyawan PT. KAI (dulu DKA/PJKA/Perumka) dan dilanjutkan oleh anak cucunya. Keluarga Said sendiri sudah lebih dari 50 tahun menempati rumah di kawasan tersebut.
"Kami akui kami memang tidak memiliki sertifikat, tapi kami sudah sekian puluh tahun tinggal di sini. Kami harapkan bisa direhab kembali dan diberi kesempatan untuk tinggal lagi, kalau ada persyaratan-persyaratan, kami usahakan memenuhinya," kata Said.
Hingga sore ini, sebagian warga korban kebakaran masih mengungsi di dua tenda pengungsian di pinggiran jalan depan Pasar Lokomotip. Dari pantauan Tempo, satu tenda sudah dikosongkan karena menurut informasi, tenda pengungsian segera dibongkar. Mereka pun bersiap mengungsi ke area pasar yang terbakar.
Mereka akan bermalam di tenda-tenda yang sesungguhnya dipersiapkan PD Pasar Jaya untuk tempat jualan unggas sementara. Pekerja bangunan yang dikirim PD Pasar Jaya masih sibuk memancang tiang-tiang bambu.
MARTHA THERTINA