JAKARTA--MICOM: Staf Ahli Menteri Perindustrian Doddy Soepardi mengatakan Indonesia bertekad menjadi rumah batik dunia setelah mendapat pengakuan dari UNESCO bahwa batik adalah warisan budaya tak benda negeri ini.
"Sebagai tindaklanjut dari pengakuan UNESCO itu, kami terus melakukan kegiatan untuk mengembangkan batik," kata Doddy yang juga Dewan Pembina Yayasan Batik Indonesia (YBI) di Jakarta, Minggu (7/8).
Ia mengatakan, dalam dua tahun terakhir Indonesia giat melakukan promosi batik di dalam dan luar negeri, terutama melalui pameran, di antaranya pameran batik warisan budaya di plasa Kementerian Perindustrian, yang omzetnya mencapai Rp1,7 miliar, dalam empat hari.
"Selain pameran, pada 28 September sampai 2 Oktober 2011, kami berencana melakukan World Batik Summit, di Jakarta, yang akan dihadiri oleh sekitar 750 - 800 orang peserta dari dalam dan luar negeri," katanya.
Doddy mengemukakan, "World Batik Summit" (WBS) akan mengambil tema "Indonesia Global Home Batik." Artinya, kata dia, siapa saja di dunia boleh punya batik, tapi rumahnya hanya ada di Indonesia.
"Kami bertekad Indonesia menjadi rumah batik dunia," ujar Doddy yang juga Ketua WBS yang akan diselenggarakan di Balai Sidang, Jakarta itu.
Ia menjelaskan, WBS akan berisi acara seminar, pameran, peragaan busana batik dari Indonesia, Thailand, Jepang dan Shanghai (China), serta kunjungan ke sentra produksi dan museum batik, terutama di Jakarta dan sekitarnya. "Pada akhir acara WBS akan ada deklarasi bahwa Indonesia adalah rumah batik dunia," katanya. (Ant/OL-04)