Liputan6.com, Jakarta: Utusan Khusus Presiden Repulik Indonesia untuk Penanggulangan dan Pemberantasan Kemiskinan (UKP2K) HS Dillon menegaskan Indonesia harus melawan dan keluar dari lingkaran kemiskinan yang hingga kini masih membelenggu bangsa ini.
"Disisi lain, masih banyak masyarakat yang tidak mampu bersekolah, meninggal karena tidak mampu berobat, dan kualitas hidup anak-anak generasi bangsa masih menderita gizi buruk," ucap Dillon saat memberikan pidatonya di acara deklarasi 'Cukup Sudah Kemiskinan Indonesia' di tugu proklamasi, Jakarta, selasa (23/8).
Menurut Dillon, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) 2010 angka kemiskinan sekitar 13.13 persen. Sedangkan, pada 2011 ini naik sebesar 12.49 persen. Padahal, kata Dillon, sudah banyak dana yang digelontorkan untuk penanggulangan kemiskinan. Tapi hasilnya, tetap menunjukan kemiskinan masih di angka yang cukup tinggi.
"Kenaikan anggaran belanja pemerintah dari 2002 hingga 2009 naik meroket hingga 250 persen namun angka kemiskinan berkurang hanya enam persen dalam delapan tahun," jelasnya.
Oleh karena itu, HS Dillon selaku UKP2K bekerja sama bersama Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Komnas HAM, Komnas Perempuan, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) dan Ombusman Republik Indonesia (ORI) membentuk deklarasi 'cukup sudah kemiskinan di Indonesia' untuk menggusur nilai-nilai kemiskinan dan pemiskinan yang melanda bangsa Indonesia hari ini.
"Jangan lagi diteruskan pewarisan kemiskinan kepada anak cucu, akibat perbuatan dan pembiaran kita. Saatnya seluruh komponen bangsa merapatkan barisan untuk melawan kezaliman. Bangkitlah, bangkitlah negeriku dari kemiskinan, merdeka," pungkasnya. (IAN/APY)