Senin, 22 Agustus 2011
PBB akan melangsungkan sebuah sesi khusus setelah Presiden Suriah membela aksi kekerasan atas demonstrasi anti-pemerintah.
Foto: ASSOCIATED PRESS
Para warga asing di Suriah menyuarakan solidaritas mereka di kota Mafrag, dekat perbatasan Jordania-Suriah (19/8). Tulisan di bendera tersebut berbunyi 'masyarakat ingin pembunuh dieksekusi'.
Dewan HAM PBB dijadwalkan melangsungkan sebuah sesi khusus untuk menyelidiki tindak kekerasan di Suriah, sehari setelah Presiden Suriah membela aksi kekerasan atas pergolakan politik dan mengatakan kecaman dari negara-negara Barat tidak berarti bagi dirinya.
Sesi hari Senin menyusul permintaan dari 24 anggotanya, termasuk empat negara Arab di dewan – Yordania, Kuwait, Qatar dan Arab Saudi. Sesi juga akan berlangsung selagi sebuah tim PBB di Suriah terus melakukan penyelidikan atas situasi kemanusiaan di negara itu.
Dalam wawancara panjang dengan TV pemerintah Suriah hari Minggu malam, Assad mengatakan pasukan keamanannya membuat kemajuan dalam menindak pergolakan yang telah berlangsung selama lima bulan. Ia mengatakan ia "tidak khawatir" mengenai pergolakan dan mengingatkan konsekuensi terhadap aksi militer terhadap negaranya.
Amerika, Uni Eropa dan negara-negara Barat telah mengatakan Assad harus mundur.
Assad mengulangi berbagai rencana untuk reformasi, dan menambahkan bahwa ia mengharapkan pemilu parlemen Suriah dalam enam bulan. Ia mengatakan UU terkait pembentukan partai-partai politik baru akan siap dalam beberapa hari mendatang dan orang-orang yang ingin membentuk partai baru punya waktu 45 hari untuk mendaftar melalui sebuah komite.