Liputan6.com, Jakarta: Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI, Kamis (11/8), merazia penjualan makanan dan minuman, dalam bentuk makanan basah maupun kemasan, di beberapa pasar swalayan maupun pasar tradisonal.
Dalam inpeksi mendadak yang dilakukan kepala Badan POM Kustantinah, bahan berbahaya yang masih ditemui adalah boraks, formalin, dan rhodamin b dalam produk makanan. "Hasil temuan di pasar swalayan ada kandungan rodamin dalam kerupuk makanan asinan produk rumah tangga," kata Kustantinah saat inpeksi pasar swalayan Jalan MT Haryono, Jakarta Selatan.
Dari hasil inpeksi ditemukan pula kandungan borak pada makanan mie, keripik pisang, kerupuk berwarna merah dan putih serta tahu berformalin. "Setelah diuji dalam laboratorium, ditemukan unsur boraks, pada bahan makanan mie dan kerupuk," ujarnya. Dari temuan yang telah diuji pada laborotorium BPOM banyak ditemukan zat kimia di makanan basah industri rumah tangga. Karena itu mereka meminta pada masyarakat berhati-hati dalam memilih tempat berbuka puasa.
"Karena itu kami akan melakukan pembinaan kepada produsen bahan makanan tradisional yang dilakukan industri rumah tangga. Jika tidak akan dikenakan sanksi hukum," ujar Kustantinah. Sementara itu, dari hasil intensifikasi produk makanan pada bulan puasa ini, masih banyak ditemukan pelanggaran yang dilakukan produsen.
Dalam survei selama dua pekan pada bulan puasa ini yang dilakukan ke 982 sarana penjualan, ditemukan 1.416 item tidak memenuhi syarat.(BJK/YUS)