TEMPO Interaktif, BATAM - Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum, optimistis kasus Nazaruddin dan kasus-kasus yang membelit beberapa petinggi partainya tidak akan memberikan pengaruh buruk dalam perolehan suara Partai Demokrat dalam Pemilu 2014 dan pemilihan kepala daerah.
"Kalau sekarang ada badai dan ujian, ini adalah rahmat dari Tuhan agar Demokrat naik kelas," kata Anas, usai melantik pengurus Partai Demokrat Kepulauan Riau (Kepri) di Batam, Senin 22 Agustus 2011
Ia mengatakan, optimistis Partai Demokrat akan tetap besar dan semakin besar dengan ujian yang menimpa partai yang didirikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Menurut dia, masalah yang menimpa Partai Demokrat ibarat ujian. Agar bisa menjadi partai besar, kata dia, maka Partai Demokrat harus melalui beragam ujian.
Kepada ratusan kadernya, Anas meminta bekerja serius demi kebesaran partai. Anas mengatakan, tahun 2013 merupakan pembuktian bagi kader Partai Demokrat dalam menjalankan amanah.
Anas juga meminta para kader untuk fokus bekerja bagi masyarakat agar pada pemilihan umum (pemilu) mendatang masyarakat memiliki gambaran partai mana yang dipilih. Ia mengatakan, yakin masyarakat tetap memilih Partai Demokrat karena melihat kerja partai selama ini.
"Tak usah berbicara 2014 dulu. Yang penting menunaikan janji-janji politik 2009 lalu. Supaya masyarakat punya gambaran utuh untuk memilih di 2014. Dan, kami yakin Partai Demokrat akan mendapat kepercayaan itu," kata Anas.
Dengan kinerja yang baik, ia menilai, maka dapat membuktikan kesungguhan Partai Demokrat, sehingga masyarakat akan kembali memilih Partai Demokrat dalam Pemilu 2014.
"Rakyat akan menentukan, partai mana yang layak diberi mandat. Dan, saya yakin Partai Demokrat akan semakin besar dan dipercaya rakyat," katanya.
Anas menyatakan, hanya partai yang bekerja akan dicintai rakyat sehingga kader harus membuktikan kesungguhannya.
Kepada ratusan kadernya di Batam, ia meminta agar tidak menanggapi isu politik yang menerpa PD, apalagi yang tidak memberikan pencerahan dan pendidikan politik rakyat.
"Banyak isu yang hanya menimbulkan kekeruhan dan kekisruhan. Ini bukan yang diharapkan masyarakat," katanya.
WDA | ANT