Liputan6.com, Jakarta: Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali melemah pada akhir perdagangan Kamis (4/8). IHSG turun 14,42 poin (0,35%) ke level Rp4.122,09. Penurunan tersebut disebabkan oleh aksi profit taking asing setelah beberapa hari kebelakang dana asing masuk deras.
Dengan total transakasi sebanyak 13 juta lot atau senilai Rp6,8 triliun, asing mencatat net sell Rp565miliar. IHSG sempat menyentuh level tertingginya di Rp4.157,25 dan level terendah pada Rp4095,63 sepuluh menit setelah pasar dibuka.
Hanya dua sektor yang mengalami penguatan sedangkan sektor lainnya melemah. Sektor Pertanian turun 25,4 (1,0%), Industri Dasar turun 1,85 (0,5%), Keuangan turun 3,34 (0,6%), Infrastruktur turun 5,47 (0,7%), Pertambangan turun 34,75 (1,0%), Aneka Industri turun 17,11 (1,3%), Properti turun 4,42 (1,8%) dan Perdagangan turun 10,75 (1,9%). Sedangkan yang menguat adalah Konsumsi 27,48 (2,2%) dan Manufaktur 2,76 (0,9%).
Indeks LQ45 pun mengalami pelemahan sebesar 2,64 poin (0,36%) menjadi 730,1 dengan sahamnya seperti UNTR, ITMG, PTBA, ASII dan BBNI yang menekan IHSG lebih dalam. Saham-saham yang masuk ke dalam Top Gainers adalah SQBI, MERK, CNTX, UNVR, GGRM, DSSA, HMSP, AMFG, AALI dan KKGI. Sedangkan pada Top Losers adalah UNTR, ITMG, MBAI, PTBA, PLIN, ASII, ADMF, CTBN, PGAS dan BBNI.
Sementara itu bursa regional Amerika tercatat menguat seperti S&P naik 6,29 (0,50%), DJIA 29,82 (0,25%), NASDAQ 23,83 (0,89%) dan bursa Eropa seperti FTSE 24,80 (0,44%), DAX 61,89 (0,93%), CAC40 33,55 (0,97%). Sedangkan bursa Asia ditutup mix seperti NIKKEI naik 22,04 (0,23%), Hangseng turun 132,56 (0,6%) dan Straits Time turun 14,91 (0,48%).
Disaat mayoritas bursa regional menghijau, hari ini justru IHSG terpangkas. Kembalinya sentimen positif atas bursa Amerika dan Eropa diduga membuat dana asing kembali ke sana. Akibatnya banyak dana asing yang keluar dari Bursa Efek Indonesia. Pertumbuhan ekonomi, tingkat inflasi yang stabil serta fundamental perusahaan-perusahaan yang meningkat menjadi perhitungan para investor bahwa Indonesia merupakan tempat yang menguntungkan untuk berinvestasi.
Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memprediksikan bahwa IHSG tetap pada trend bullish-nya, dimana pasar akan bergerak menuju level 4.500 pada ahir 2011. Adapun koreksi yang terjadi dapat dijadikan saat dimana mengkoleksi saham-saham bagus dengan harga lebih murah. (http://www.vibiznews.com/mla)