TEMPO Interaktif, Jakarta - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Saan Mustofa mengatakan pernyataan bekas Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin tidak perlu lagi ditanggapi. Menurutnya, jika Nazaruddin kembali ke Indonesia dan mau menjalani proses hukum dan memiliki bukti yang kuat tentu bisa ditindaklanjuti aparat.
"Kalau memang dia jantan, silakan datang ke KPK, sampaikan semua bukti dan jalani proses hukum," kata Saan di sela-sela Rapat Koordinasi Nasional Partai Demokrat di Sentul International Convention Center, Bogor, Jawa Barat, Sabtu, 23 JUli 2011.
Jika memang Nazaruddin memiliki bukti dan data lengkap dan akurat terkait semua tudingannya, menurut Saan, proses hukum bisa dilanjutkan. Apalagi saat ini Nazaruddin ditetapkan tersangka kasus suap Wisma Atlet Sea Games XXVI di Jakabaring, Palembang, Sumatera Selatan.
Sebelumnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang juga Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat meminta Nazaruddin kembali ke Indonesia. Dalam pesan singkatnya, Jumat, 22 Juli 2011 malam, Nazaruddin kemudian menyatakan, "Saya akan ikuti perintah beliau, Pak SBY."
Nazaruddin mau pulang dengan mengajukan syarat, orang-orang yang dia tuding terlibat dalam kasus ini harus segera diusut Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). "Setelah orang yang sebenarnya bersalah dan bos yang atur proyek ini ditetapkan sebagai tersangka sama KPK," kata Nazaruddin. Ketika ditanya siapa bos yang mengatur proyek itu, Nazaruddin menyatakan, "Itu Anas. Saya baru percaya hukum KPK."
EKO ARI WIBOWO
