TEMPO Interaktif, Jakarta - Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu mengatakan bahwa harga sejumlah bahan pokok selalu mengalami kenaikan menjelang puasa. "Paling tinggi Rp 2.000," katanya usai mengikuti Rapat Terbatas Bidang Ekonomi bersama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Senin, 18 Juli 2011.
Berdasarkan pola dari tahun ke tahun, kenaikan terjadi pada harga daging, ayam, dan telur. Namun, saat puasa harga turun dan harga naik lagi menjelang Lebaran. Mari menganggap kenaikan Rp 2.000 itu tak terlalu tinggi. Lagi pula di samping ketiga bahan pokok itu, minyak dan gula harganya turun. "Kalau naik, bilang ke kami naiknya di mana. Nanti kami cari," kata Mari Elka.
Mari Elka memastikan stok daging, ayam, dan telur cukup hingga Lebaran. Kementerian sudah bertemu asosiasi peternak yang membahas persediaan. "Tadi pagi kami mendapat laporan bahwa stok cukup. Mereka sudah antisipasi permintaan yang meningkat saat menjelang puasa, saat puasa, dan hendak Lebaran," kata dia.
Langkah antisipasi perlu dilakukan sejak jauh hari mengingat lonjakan permintaan secara musiman menjelang puasa dan Lebaran. Saat itu harga diperkirakan naik. Namun, menurut Mari Elka, harga kembali turun usai Lebaran. Tapi, Kementerian menjaga terus supaya tidak terjadi gejolak harga.
Ihwal distribusi, pemerintah akan berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan. Namun, kini distribusi tidak lagi menjadi masalah utama. Sebab, telur dan ayam banyak diproduksi di luar Jawa. "Sehingga ketergantungan pengiriman dari Jawa berkurang," kata dia.
Ketua Forum Masyarakat Perunggasan Indonesia Don P. Utoyo mengatakan bahwa Indonesia sudah swasembada daging ayam. Ini yang membuat stok cukup. Produksi ayam diperkirakan 1,6 miliar ekor atau 2,4 juta ton bobot hidup. "Kalau dikonversi menjadi daging sekitar 850 ribu ton," katanya.
Adapun konsumsi daging ayam rata-rata secara nasional sebesar 7 kilogram per kapita per tahun. Angka ini masih tertinggal jauh dibandingkan dengan Negeri Jiran. Kebutuhan ayam nasional Singapura sebanyak 32,32 kilogram dan Malaysia mencapai 17,9 kilogram per kapita saban tahun.
MUNAWWAROH | ROSALINA