TEMPO Interaktif, Sidoarjo - Ratusan anggota Front Pembela Islam Sidoarjo melakukan aksi damai dan berkampanye menjelang bulan Ramadhan, Selasa, 26 Juli 2011.
Mereka mengajak seluruh umat muslim untuk beribadah secara maksimal, serta menjauhi maksiat dan berjihad melawan hawa nafsu. "Jauhi segala macam maksiat. Atau kami turun dan melakukan razia," kata Ketua Dewan Syuro Dewan Pimpinan Wilayah FPI Sidoarjo, Habib Chik Syahab.
Mereka berkonvoi menggunakan sepeda motor dan mobil bak terbuka mengangkut ratusan anggota. Sembari membentangkan poster dan spanduk, mereka juga berorasi menuntut umat Islam menjauhi segala bentuk maksiat.
Mereka berkeliling Sidoarjo melintasi daerah Taman, Waru, Gedangan, Buduran, Sidoarjo dan Sukodono. Habib Chik Syahab juga meminta pengusaha hiburan malam, panti pijat dan karaoke tak beroperasi selama bulan puasa. Serta menghormati umat muslim saat menjalankan ibadah puasa.
Dalam aksinya, mereka juga mengingatkan umat muslim untuk menjalankan ibadah dengan khusyuk. Ia juga berjanji tak akan melakukan razia atau sweeping selama bulan Ramadhan mendatang, asalkan seluruh tempat hiburan tak beroperasi selama bulan puasa.
Aksi anggota FPI mengenakan peci dan baju koko berwarna putih ini sempat menarik perhatian masyarakat Sidoarjo. Mereka mendukung FPI untuk menegakkan syariat Islam dengan damai. "FPI lebih santun dan lembut," kata salah seorang warga, Muhammad Iksan.
Sementara itu, Front Pembela Islam Jawa Timur mengancam melakukan aksi sweeping untuk menutup seluruh tempat hiburan malam yang nekat buka saat Ramadhan 1432 Hijriyah mendatang. "Kita hanya aksi kalau mereka memancing kita dan tetap buka selama Ramadhan," kata Ketua FPI Jawa Timur Haidar Al Hamid, Selasa 26 Juli 2011.
Untuk aksi ini, pihaknya juga telah membentuk 100 laskar yang telah dibekali beberapa keterampilan. Laskar ini tak hanya terdiri dari anggota FPI, melainkan juga berasal dari beberapa organisasi Islam lainnya.
Gubernur Jawa Timur Soekarwo memastikan tak akan ada tempat hiburan malam yang buka selama Ramadhan. "Kalau tetap buka pasti akan kita beri sangsi dan kita segel," katanya.
Soekarwo minta seluruh masyarakat bisa menghormati Ramadhan dengan berlaku tertib dan tidak meresahkan. "Sweeping termasuk meresahkan, kami akan koordinasi dengan polisi," ujarnya.
Untuk pengamanan Ramadhan, pemerintah juga telah menyiagakan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) di seluruh titik pusat hiburan malam. Satpol PP ini yang diberikan tugas untuk selalu memantau seluruh tempat hiburan selama bulan puasa.
EKO WIDIANTO| FATKHURROHMAN TAUFIQ