Iwan Piliang Dinilai Persis Nazaruddin  

Halaman ini telah diakses: Views
Juandry9
Pipes Output
Iwan Piliang Dinilai Persis Nazaruddin  
Jul 23rd 2011, 10:48

TEMPO Interaktif, Bogor - Wakil Sekretaris Jenderal Saan Mustofa mengatakan Iwan Piliang, orang yang memfasilitasi Muhammad Nazaruddin, bekas Bendahara Umum Partai Demokrat dalam wawancara melalui jejaring sosial Skype lalu diyayangkan di MetroTV, memiliki masalah yang hampir sama dengan Nazaruddin. Menurut Saan, Iwan merupakan kader lama Partai Demokrat yang kini telah melepas keanggotaan.

"Dia motifnya sederhana sekali, yaitu kecewa karena merasa tidak diperlakukan secara profesional oleh partai," kata Saan di sela-sela Rapat Koordinasi Nasional Partai Demokrat di Sentul International Convention Center, Bogor, Jawa Barat, Sabtu, 23 Juli 2011.

Saan mengatakan tak tahu kenapa Iwan yang nama aslinya Narliswandi Piliang itu merasa kecewa. Menurut Saan, ketika sesorang sudah masuk ke dalam partai politik, seharusnya mendedikasikan dirinya untuk kepentingan partai. "Sebenarnya kita tidak tahu dia ini bekerja di partai atau mengabdi ke partai," kata Saan. "Masak urusan sepele dia jadikan sesuatu yang sangat luar biasa."

Sikap Iwan, kata dia, terlalu berlebihan. Menurutnya, Iwan berada di partai bukan dibayar profesional. "Kita tidak tahu juga apa yang dilakukan untuk partai. Yang jelas menurut saya itu (wawancara dengan Nazaruddin lewat Skype) sangat berlebihan," kata Saan.

Kemungkinan Nazaruddin tidak sendiri dalam melempar tudingan itu. Menurut Saan, jelas terlihat dalam rekaman wawancara itu yang diduga ada yang men-setting-nya. "Örang ini berkepentingan mendiskreditkan partai, mendiskreditkan ketua umum, dan pembangkangan upaya hukum, bisa dari dalam atau dari luar," kata Saan.

Iwan Piliang menyangkal tudingan wawancara yang dilakukannya dengan Nazaruddin didasari kekecewaan terhadap Partai Demokrat. Menurut dia, wawancara itu dia lakukan semata-mata bagian dari kerja jurnalistik dan sudah dirancang sejak lama.

"Saya yakin jurnalis berusaha mendapatkan wawancara dengan Nazaruddin, cuma kebetulan yang lain tidak dapat," kata Iwan ketika dihubungi Tempo, Sabtu 23 Juli 2011.

Iwan mengatakan sejak Nazaruddin kabur ke Singapura, ia terus mengupayakan agar bisa mewawancarai Nazaruddin. "Tapi baru pekan kemarin, Nazarddin bersedia," kata Iwan.

Jika ada tudingan pernah kecewa, Iwan mengatakan kekecewaan itu justru ia alami terhadap Nazaruddin dan bukan terhadap Partai Demokrat. Ia bercerita pada 2010 pernah diminta Ketua Umum Anas Urbaningrum mengembangkan media milik Partai Demokrat yang bernama D-Magz. Tetapi media itu hanya berhasil terbit satu kali, karena Nazaruddin tidak membayar pekerjaannya.

"Ibaratnya, di sebuah kampung kita mencari orang yang salah, semua mencari orang itu tapi apakah kerja jurnalistik harus mengikuti cara kerja orang sekampung itu? Kerja jurnalistik itu bukan kerja yang singkat," kata Piliang.

Iwan mengatakan awalnya wawancara dengan Nazaruddin hanya diniatkan sebagai kerja pribadi untuk selanjutnya diunggah ke situs berbagi Youtube. Seorang kawan lantas menyarankan agar Iwan menghubungi stasiun televisi, agar siaran wawancara itu bisa juga disaksikan oleh mereka yang tidak memiliki akses internet.

Ia mengaku mempersiapkan wawancara ini cukup lama. Selain harus terus mendesak Nazaruddin agar bersedia diwawancara, ia juga membeli perangkat lunak khusus agar bisa merekam proses wawancara dengan maksimal. Ia juga menghubungi stasiun televisi swasta yang kemudian memberikan respon dan bersedia menyiarkan wawancara itu setelah melalui proses rekaman.

"Awalnya mau wawancara tanggal 16 Juli 2011 lalu diundur oleh Nazaruddin, mundur lagi karena saya ada musibah ayah meninggal," kata Iwan. "Baru kemarin (Jumat, 22 Juli 2011) Nazaruddin bersedia, itu pun setelah terus saya desak dan saya SMS terus-menerus," kata Iwan.

KARTIKA CANDRA | EKO ARI WIBOWO

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.
If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url