Diduga Melawan, Kaki Tersangka Pembantaian Keluarga Apo Dilumpuhkan

Halaman ini telah diakses: Views
Juandry9
Pipes Output
Diduga Melawan, Kaki Tersangka Pembantaian Keluarga Apo Dilumpuhkan
Jul 30th 2011, 11:24

TEMPO Interaktif, Bandung - Kepala Kepolisian Resor Kabupaten Bandung Ajun Komisaris Besar Sony Sonjaya mengatakan, Asep Dudung Budiman, tersangka pembantaian keluarga Apo Sumarna sempat melawan dan berupaya melarikan diri saat hendak ditangkap di pemukiman di daerah Tangerang, Banten, Sabtu dinihari tadi, 30 Januari 2011.

"Karena itu kami terpaksa melumpuhkan kaki korban supaya berhenti melawan," ujar Sony di kantornya, Sabtu sore.

Asep ditangkap polisi gabungan dari Kepolisian Resor Bandung dan Kepolisian Daerah Metro Jaya sekitar pukul 02.30 WIB di kawasan Jatisari, Tangerang. Setelah diperiksa, Asep lalu dibawa ke Bandung dan tiba di markas Kepolisian Resor Kabupaten Bandung sekitar pukul 15.30 WIB tadi.

Saat turun dari mobil dan menuju kantor Satuan Reserse Kriminal, Asep terpaksa dipangku dua polisi reserse karena tak mampu berjalan. Kedua betis pria kelahiran 20 Desember 1980 ini tampak dibebat perban yang dirembesi darah.

Di salah satu ruang kantor Satuan Reserse, Asep sempat menyebutkan motif membantai para korban di rumah Apo di Jalan Raya Banjaran RT 03/RW03, Desa Banjaran Wetan, Kabupaten Bandung, Selasa dinihari 26 Juli lalu.

"Motifnya (mencari) duit buat membayar utang,"aku Asep menjawab Kepala Satuan Reserse Kriminal Ajun Komisaris Chaerullah di hadapan para pemburu berita.

Asep juga mengakui jika dia sudah cukup lama mengenal Apo Sumarna. "(Uang hasil penjualan mobil milik Apo) sebagian dipakai membayar utang dan sisanya masih ada," akunya.

Tempo sempat berupaya menanyai Asep apakah dia merencanakan dan melaksanakan perampokan dan pembunuhan korban sendirian atau ada keterlibatan orang lain. Namun ia tak menjawab.

Asep juga membisu saat ditanya apakah dia mengenal seorang pria bernama Jajang. Begitupun, saat ditanya seorang wartawan media televisi soal apakah dia diperintah orang lain untuk menghabisi para korban.

"Dia stress. Selama di perjalanan, di dalam mobil, juga dia tadi lebih banyak diam saja," kata Chaerullah, yang ikut menjemput korban ke Jakarta.

Sony menjelaskan, penangkapan berawal dari olah tempat kejadian perkara di rumah korban. Disusul, pemeriksaan beberapa saksi yang diketahui mengetahui orang-orang dekat korban Apo di hari-hari terakhir hidupnya.

"Hasil pendalaman olah TKP dan petunjuk beberapa saksi mengarah kepada identitas tersangka," katanya.

Selanjutnya, polisi melacak hingga Jakarta dan akhirnya berhasil menangkap Asep di Tangerang. "Saat ditangkap, tersangka ternyata membawa handphone milik korban. Dia juga mengaku mengambil mobil milik korban yang sudah dia jual," kata Sony.

Dari tersangka Asep, polisi antara lain menyita lima telepon genggam. "Empat buah di antaranya milik para korban," kata Chaerullah.

Selain itu, polisi menyita dompet Asep berisi antara lain Kartu Tanda Penduduk dan uang tunai Rp 750 ribu. Pun buku tabungan Tahapan BCA baru dengan saldo awal 56 juta dan saldo terakhir Rp 36 juta.

Sony juga menunjukkan kuitansi pembelian mobil Suzuki Karimun pada 14 Juli 2011 oleh Apo. Mobil warna hijau muda yang disita dari pembelinya tersebut sementara diamankan di markas Polres Bandung.

ERICK P HARDI

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.
If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url