Aktivitas Gunung Kerinci Meningkat  

TEMPO Interaktif, Jambi - Aktivitas Gunung Kerinci dalam kurun waktu sebulan terakhir mengalami peningkatan sehingga statusnya ditingkatkan menjadi waspada.

Namun, untuk mengetahui perkembangannya secara rinci, petugas hanya bisa menggunakan cara manual sebab alat pemantau (seismograf) rusak sejak tiga bulan lalu. "Sekarang dalam perbaikan", kata Heri Prayitno, Kepala Pos Pemantau Gunung Kerinci, kepada Tempo, Jumat, 22 Juli 2011.

Sejak sebulan lalu, pemerintah setempat dan petugas pemantau Gunung Kerinci telah melarang warga untuk mendaki gunung berketinggian 1.805 meter di atas permukaan laut itu.

Dua pekan terakhir ini, menurut Heri, gunung yang terletak di perbatasan Kabupaten Kerinci, Jambi, dengan Sumatera Barat itu tampak mengeluarkan asap tebal dengan ketinggian mencapai 300-400 meter. Namun, kondisi itu dinilai belum terlalu membahayakan bagi warga yang bermukim di kawasan gunung. Warga pun belum diminta untuk mengungsi dari pemukimannya.

Amir, 34 tahun, seorang warga yang melakukan aktivitas berkebun di sekitar Gunung Kerinci, mengaku tidak takut sebab petugas belum memerintahkan mereka untuk mengungsi. "Biasa saja. Kami tetap beraktivitas seperti biasa. Kami akan mengungsi jika sudah ada anjuran petugas," ujarnya.

Gunung Kerinci terakhir kali meletus mengeluarkan api dan abu pada tahun 2009, namun tidak menimbulkan korban jiwa.

SYAIPUL BAKHORI