MANILA - Badai tropis yang memicu terjadinya banjir dan longsor menyebabkan tujuh orang tewas di Provinsi Albay, Filipina. Dilaporkan, empat orang juga turut hilang akibat bencana ini.
Gubernur Provinsi Albay Joey Salceda mengatakan, tiga bocah dikabarkan tewas dalam longsor di wilayah perbukitan. Sementara dua orang pria tewas akibat tertimpa pohon yang tumbang diterjang badai, demikian dilansir Associated Press, Selasa (26/7/2011).
Sementara dua orang pria lainnya tewas akibat kecelakaan yang berhubungan dengan badai tersebut. Sedangkan empat orang dilaporkan, disaat badai itu juga merendam 15 desa dan tiga kota di Provinsi Albay.
Badai yang terjadi hari ini menyebabkan pasokan listrik terputus. Pihak sekolah terpaksa menutup proses kegiatan belajar-mengajar di sebagian besar wilayah Provinsi Albay. Badai tropis bernama Nock-ten diperkirakan memiliki kecepatan angin yang mencapai 65 kilometer per jam.
Selama satu hari ini sudah dua bencana yang melanda Filipina. Sebelumnya, gempa berkekuatan 5,9 skala richter (SR) mengguncang wilayah Pulau Luzon.
Badan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) melaporkan gempa mengguncang Kota Olongapo. Sementara pusat kedalaman gempa mencapai 61 kilometer di bawah kota berpopulasi 200 ribu orang itu.
Gempa tektonik menyebabkan guncangan hebat di Olongapo. Bahkan getaran gempa terasa sampai ke Manila. Tidak ada korban jiwa ataupun kerusakan berat dalam gempa ini.
Setelah gempa utama terjadi, gempa susulan terus mengguncang beberapa kali. Gempa susulan tercatat berkekuatan 4,0 SR.
(faj) 
