Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa bersiap mengikuti rapat kerja dengan Komisi XI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (27/11/2025). Foto: Rivan Awal Lingga/ANTARA FOTO
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa merespons ajakan Danantara untuk ikut ke China membahas utang Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) atau Whoosh. Ia mengaku siap ikut ke China kalau agenda pembahasan sudah jelas.
Rencana keberangkatan ke China itu masih digodok bersama Danantara. Saat ini, Danantara juga tengah memfinalisasi proposal yang akan dibawa dalam pembahasan utang Whoosh di China.
"Cuma kita belum, saya bilang begini. Saya nggak tahu di China ketemu siapa. China Development apa NDRC-nya (National Development and Reform Commission). Nanti kalau sudah clear ketemu siapa dan skemanya seperti apa, baru kita ke China. Kalau nggak saya bingung (di) China ketemu siapa, nggak jelas," kata Purbaya di Gedung BEI, Jakarta Selatan, pada Rabu (3/12).
Purbaya juga sudah bertemu dengan CEO Danantara Rosan Roeslani di Kemenkeu hari ini. Salah satu hal yang dibahas adalah mengenai rencana Danantara untuk membahas utang Whoosh dengan China.
"Termasuk KCIC masih akan dicari bentuk yang pas, seperti apa. Nanti tim teknis dia diskusi dengan tim teknis saya. Ini kan masih belum clear betul seperti apa. Saya sih belum tahu sampai detail. Tapi gambaran besarnya clear-lah kita mau ngapain ke depan. Harusnya sih," ujar Purbaya.
Kereta cepat Whoosh melintas di Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. Foto: Dok. Istimewa
Sebelumnya, Rosan belum bisa memastikan tanggal keberangkatan ke China. Ia menyebut tim pendahulu telah dikirim untuk menyiapkan agenda dan membuka komunikasi awal dengan pihak China. Nantinya, pertemuan inti akan dihadiri langsung oleh Rosan bersama Purbaya.
Ketika ditanya soal kemungkinan dilakukan pada akhir tahun, Rosan memberi sinyal positif. "Insyaallah (Desember 2025)," ungkap Rosan.
Presiden Prabowo pasang badan terkait utang Whoosh. Ia mengaku sudah menghitung dengan cermat operasional transportasi ini dan akan bertanggung jawab terhadap pelunasan utangnya.
Prabowo tak masalah PT KAI harus membayar Rp 1,2 triliun per tahun ke China. Ia menilai keberadaan Whoosh jauh lebih penting karena bisa mengurangi kemacetan dan polusi.