Kenapa Balita Sering Menangis saat Ibu Tak di Sampingnya? Ini Kata Psikolog - juandry blog

Halaman ini telah diakses: Views
kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Kenapa Balita Sering Menangis saat Ibu Tak di Sampingnya? Ini Kata Psikolog
Dec 22nd 2025, 18:30 by kumparanMOM

Toddler Menangis saat Ibu ke Kamar Mandi, Psikolog: Sedang Bangun Rasa Aman. Foto: Shutterstock
Toddler Menangis saat Ibu ke Kamar Mandi, Psikolog: Sedang Bangun Rasa Aman. Foto: Shutterstock

Seorang ibu dengan akun Instagram @menuhjasmine membagikan potret kesehariannya bersama sang toddler yang banyak dialami para orang tua. Dalam video yang diunggahnya, tampak sang anak berdiri menunggu di luar kamar mandi saat ibunya berada di dalam. Bukan sekadar menunggu, toddler tersebut terlihat memastikan keberadaan ibunya tetap dalam jangkauan pandangannya.

Melalui unggahannya, ibu tersebut mengungkapkan bahwa ia hampir tak pernah lagi merasakan privasi. Mulai dari mandi hingga buang air besar, semuanya kerap dilakukan dengan pintu terbuka. Setiap kali mencoba menutup pintu, sang anak langsung menangis histeris karena menyadari ibunya tidak terlihat. Kondisi ini ternyata bukan hal yang aneh, Moms.

Menurut Psikolog Klinis, Raden Mutiara Puspa Wijaya, M.Psi., Psikolog, perilaku toddler yang langsung panik dan menangis saat tidak melihat ibu, meski hanya beberapa detik, adalah sesuatu yang sangat wajar.

"Karena toddler memahami konsep jauh-dekat, lama-sebentar. Yang mereka paham kalau terlihat artinya orang tua tetap 'ada'," ucap Mutiara kepada kumparanMOM, Sabtu (6/12).

Ia menegaskan bahwa tangisan tersebut bukan bentuk manipulasi. Justru, itu adalah cara anak mengekspresikan rasa takut kehilangan dan kebutuhan akan rasa aman. Kehadiran fisik orang tua, terutama ibu, menjadi sumber ketenangan utama bagi anak di usia ini.

Ilustrasi Balita Menangis Foto: leungchopan/Shutterstock
Ilustrasi Balita Menangis Foto: leungchopan/Shutterstock

Lalu, Usia Berapa Anak Mulai Bisa Lebih Mandiri dan Tidak Terlalu Terpaku Pada Kehadiran Orang Tua?

Menurut Mutiara, kemampuan ini umumnya mulai berkembang saat anak berusia 3 hingga 4 tahun. Di rentang usia tersebut, anak mulai bisa memahami bahwa orang tua tetap ada meskipun tidak selalu terlihat.

Bagi orang tua yang ingin mandi atau ke toilet tanpa drama, ada beberapa hal yang bisa dilakukan. Salah satunya dengan memberikan distraksi berupa aktivitas yang disukai anak dan memastikan anak sudah benar-benar asyik sebelum ditinggal sebentar. Selain itu, kehadiran orang lain untuk membantu mengawasi juga penting agar anak tidak merasa sendirian.

Ilustrasi anak balita menangis dan minta digendong. Foto: Shutterstock
Ilustrasi anak balita menangis dan minta digendong. Foto: Shutterstock

"Jadi harus dipahami bahwa kondisi ini wajar terjadi, mereka sedang membangun rasa aman dan memahami bahwa hubungan dengan orang tua itu stabil meskipun terpisah sebentar," tuturnya.

Kondisi ini perlu dipahami sebagai bagian dari proses tumbuh kembang anak. Toddler sedang membangun rasa aman dan belajar bahwa hubungan dengan orang tua tetap stabil meskipun terpisah sesaat. Seiring bertambahnya usia, pengalaman, serta konsistensi rutinitas yang diterapkan orang tua, anak akan semakin mampu mandiri tanpa drama besar.

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url