Deretan rokok ilegal yang dijualbelikan secara bebas di Jakarta. Foto: Faiz Zulfikar/kumparan
Berita populer kumparanBisnis pada Senin (3/11) diawali kabar mengenai rencana Menkeu Purbaya yang akan menyiapkan tarif khusus bagi rokok ilegal buatan lokal.
Rencana ini menyusul masifnya rokok impor ilegal tanpa pita cukai yang menyebabkan kerugian bagi produsen lokal hingga kebocoran penerimaan negara.
Berita yang tak kalah ramai dibaca yaitu mengenai alasan Purbaya untuk tak memohon agar investasi asing masuk. Menurutnya, investor asing hanya datang untuk memanfaatkan potensi pertumbuhan ekonomi di Tanah Air, bukan untuk membantu membangun negeri. Berikut rangkumannya:
Purbaya Siapkan Tarif Cukai Khusus Rokok Ilegal Lokal Mulai Desember 2025
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa tengah menyiapkan tarif cukai khusus untuk produsen rokok ilegal dalam negeri. Hal ini menjadi langkah untuk memasukkan produsen ke dalam sistem yang legal.
Langkah ini juga menjadi bagian dari penertiban peredaran rokok ilegal di dalam negeri. Nantinya produsen ilegal itu akan masuk ke dalam Kawasan Industri Hasil Tembakau (KIHT).
"Untuk yang produsen dalam negeri yang ilegal, kita ajak masuk ke sistem yang lebih legal, kawasan industri, hasil tembakau KIHT. Dengan tarif yang tertentu, sedang kita buat dan kita galakkan," kata Purbaya dalam Rapat Kerja Komite IV DPD RI dengan Menkeu di Gedung DPD RI, Jakarta Pusat pada Senin (3/10).
Nantinya, Purbaya menarget aturan mengenai penetapan tarif cukai khusus tersebut bisa rampung dan diimplementasikan pada Desember tahun ini.
"Harusnya Desember jalan. Nanti, kalau sudah itu jalan, saya enggak akan lihat ke belakang, lihat ke depan. Pemain-pemain yang tadinya gelap, kalau masih gelap, kita sikat. Enggak ada kompromi di situ," ujarnya.
Purbaya: Saya Tak Akan Memohon-mohon Investasi Asing Masuk
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa bersiap mengikuti Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, Senin (20/10/2025). Foto: Aditya Pradana Putra/ANTARA FOTO
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan tidak akan bersikap berlebihan agar investasi asing masuk ke Indonesia. Menurutnya, investor asing hanya datang untuk memanfaatkan potensi pertumbuhan ekonomi di Tanah Air, bukan untuk membantu membangun negeri.
"Apakah saya undang (asing)? Ya, ngundang, tapi saya enggak akan memohon-mohon. Kenapa? Saya termasuk yang percaya asing enggak akan bangun negara kita. Mereka masuk sini hanya untuk manfaatkan kue pertumbuhan ekonomi," kata Purbaya dalam Rapat Kerja Komite IV DPD RI bersama Menkeu di Gedung DPD RI, Jakarta Pusat, Senin (3/10).
Menurut dia, cara agar investor asing masuk Indonesia adalah dengan menciptakan 'kue' yang mereka inginkan, yang kemudian akan dimanfaatkan Purbaya untuk dorong pertumbuhan ekonomi Indonesia lebih kencang lagi.
Karena itu, dia menekankan agar investasi tidak usah dibuka pada sektor yang Indonesia sudah punya. "Kalau tukang jahit aja, enggak usah diundang, udah ada banyak di sini. Jadi ya kita punya, enggak usah kita buka, yang belum kita punya, kita buka. Itu strategi kita ke depan," ujarnya.