Setelah kehilangan status kebangsawanannya pada 17 Oktober 2025, Pangeran Andrew kembali menghadapi pukulan besar. Ia kini harus meninggalkan kediaman resminya di Istana Windsor, Royal Lodge, yang telah ia tempati selama lebih dari 20 tahun. Buckingham Palace mengumumkan keputusan terkait nasib Pangeran Andrew tersebut melalui pernyataan resmi yang dirilis pada Kamis (30/10) waktu setempat.
Tak hanya itu, dalam pernyataan yang dirilis oleh Buckingham Palace disebutkan juga bahwa Raja Charles III yang memimpin langsung proses pencabutan seluruh gelar dan kehormatan adik laki-lakinya. Mulai 30 Oktober, ia tidak lagi dikenal sebagai Pangeran Andrew. Namanya resmi menjadi hanya Andrew Mountbatten Windsor.
Sementara itu, mantan istri Andrew, Sarah Ferguson, yang juga menempati Royal Lodge pun harus pindah dan mengatur sendiri skema tempat tinggal pribadinya. Kedua putri Andrew, Putri Beatrice dan Putri Eugenie, akan tetap mempertahankan gelar dan hak mereka sebagai putri dari putra seorang raja sesuai dengan surat keputusan Raja George V tahun 1917.
Kasus yang menyandung Pangeran Andrew
Pangeran Andrew. Foto: ADRIAN DENNIS / AFP
Dalam pernyataannya, istana menegaskan bahwa keputusan ini diambil demi menjaga martabat dan integritas Kerajaan Inggris.
"Sanksi-sanksi ini dianggap perlu, meskipun ia (Andrew) terus membantah tuduhan yang ditujukan kepadanya," tulis istana dalam pernyataannya.
Selama beberapa tahun terakhir, Andrew terus menjadi sorotan dunia karena hubungannya dengan mendiang Jeffrey Epstein. Sosok Jeffrey Epstein dikenal karena terlibat dalam berbagai kasus kontroversial dan skandal pelecehan terhadap anak di bawah umur yang juga turut menyeret beberapa nama tokoh global.
Selain itu, Andrew juga masih menghadapi tuduhan pelecehan dari mendiang Virginia Giuffre yang dilakukannya ketika Virginia masih berusia 17 tahun. Dilansir Guardian, mendiang Virginia merupakan salah satu korban dari kasus Epstein dan melakukan bunuh diri di usia 41 tahun.
Hingga kini, seperti yang telah disebutkan dalam rilis Buckingham Palace sebelumnya, Andrew tetap bersikeras membantah segala tuduhan terkait pelecehan seksual yang dilayangkan kepadanya.
Bertolak dengan Andrew, melalui pernyataan resminya, Buckingham Palace menegaskan bahwa Raja Charles III memberikan dukungan serta simpati bagi para korban dan penyintas segala bentuk kekerasan.