Pameran Komunitas Barang Antik Palembang: Guci Tua hingga Gramofon - juandry blog

Halaman ini telah diakses: Views
kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Pameran Komunitas Barang Antik Palembang: Guci Tua hingga Gramofon
Nov 30th 2025, 18:51 by Urban Id

Pameran barang antik oleh Komunitas Pecinta Antik Kebudayaan Sriwijaya (Kompaks)/Anyelir.
Pameran barang antik oleh Komunitas Pecinta Antik Kebudayaan Sriwijaya (Kompaks)/Anyelir.

Komunitas Pecinta Antik Kebudayaan Sriwijaya (Kompaks) menggelar pameran di Transmall Kota Palembang. Terdapat banyak koleksi barang antik di mulai dari guci lama hingga Gramofon.

Pameran ini berlangsung pada Minggu, 30 November 2025. Dari pantauan, terlihat pengunjung melihat-lihat koleksi yang ada di sana.

Di sebelah kiri kios, terdapat berbagai koleksi kaset pita lengkap dengan tape dan walkman yang dipamerkan sekaligus dijual.

Tidak hanya kaset pita dengan ratusan koleksi, di sampingnya juga ada koleksi piringan hitam lama (vinyl) lengkap dengan gramofon tahun 70-an hingga meja putar (turntable) yang ada di era 80 hingga 90-an.

Budi, salah satu pengoleksi turbtable dan vinyl, mengungkapkan bahwa ia memulai mengkoleksi piringan hitam dimulai sejak selesai berkuliah. Awalnya, untuk mengoleksi vinyl tersebut, ia harus menabung dan berupaya membeli piringan hitam yang cukup mahal.

"Mulai mengoleksi waktu pas sudah kerja, karena sudah dapat gaji kan. Pada saat kuliah saya fokus dulu, baru setelah tamat kuliah saya mengoleksi kaset pita terlebih dulu, baru ke vinyl," jelas Budi.

Kemudian, ia melanjutkan untuk kisaran harga tersebut tergantung dengan musisinya dan kualitas piringan hitam.

"Ada yang Rp 700 ribu, ada juga yang Rp 200 an. Bahan vinyl pun macam-macam, ada yang seperti batu, agak berat, ada yang ringan seperti plastik," ujar Budi.

Kemudian, sedikit melihat ke dalam, ada koleksi barang-barang lama seperti guci dengan ukiran bunga, kayu dayung perahu, papan permainan khas Palembang yakni Cuki, piring-piring kecil dan beberapa barang yang ditemukan di dalam Sungai Musi seperti batu bata dengan ukiran khas Sriwijaya.

"Ini ada juga yang ditemukan di dasar Sungai Musi," kata Budi.

Pameran ini telah dimulai pada Sabtu, 29 November 2025 dan berakhir pada hari ini.

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url