Kuburan Massal dan Bakar Jasad, Cara RSF Hilangkan Bukti Pembantaian di Sudan - juandry blog

Halaman ini telah diakses: Views
kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Kuburan Massal dan Bakar Jasad, Cara RSF Hilangkan Bukti Pembantaian di Sudan
Nov 10th 2025, 15:16 by kumparanNEWS

Anggota paramiliter Rapid Support Forces (RSF) berjalan di tengah-tengah mayat orang tak bersenjata dan kendaraan yang terbakar, selama serangan, di dekat al-Fashir, Sudan pada 27 Oktober 2025. Foto: Reuters
Anggota paramiliter Rapid Support Forces (RSF) berjalan di tengah-tengah mayat orang tak bersenjata dan kendaraan yang terbakar, selama serangan, di dekat al-Fashir, Sudan pada 27 Oktober 2025. Foto: Reuters

Organisasi medis Sudan menuduh kelompok pemberontak RSF atau Rapid Support Forces (Pasukan Dukungan Cepat) mencoba menyembunyikan bukti pembantaian massal. Cara yang digunakan, menurut mereka, adalah dengan membakar atau mengubur korban di kuburan massal.

Jaringan Dokter Sudan pada Minggu (9/11) menyebut pasukan RSF mengumpulkan ratusan jasad dari jalanan El-Fasher. Jasad-jasad itu merupakan korban pembantaian yang dilakukan RSF saat merebut kota tersebut pada 26 Oktober lalu. Korban kekejaman RSF viral di media sosial.

"Kejahatan kelompok itu tak akan bisa dihapus meski disembunyikan atau dibakar," kata Jaringan Dokter Sudan seperti dikutip dari Al Jazeera.

Pengungsi Sudan berkumpul dan duduk di tenda-tenda darurat setelah melarikan diri dari Kota Al-Fashir di Darfur, di Tawila, Sudan, Rabu (29/10/2025). Foto: Mohamed Jamal/Reuters
Pengungsi Sudan berkumpul dan duduk di tenda-tenda darurat setelah melarikan diri dari Kota Al-Fashir di Darfur, di Tawila, Sudan, Rabu (29/10/2025). Foto: Mohamed Jamal/Reuters

"Apa yang terjadi di El-Fasher bukanlah sebuah insiden terisolasi, melainkan babak baru dalam genosida besar-besaran yang dilakukan RSF. Mereka secara terang-terangan melanggar semua norma internasional dan ajaran agama yang menjamin hak orang mati untuk dimakamkan secara bermartabat," sambung pernyataan itu.

Menurut laporan Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM), setelah RSF merebut El-Fasher, sebanyak 82 ribu dari 260 ribu warga kota itu melarikan diri. Mereka memilih kabur di tengah laporan pembunuhan massal, pemerkosaan, dan penyiksaan.

IOM juga menegaskan bahwa hingga kini masih banyak warga yang terperangkap di El-Fasher di bawah kendali RSF.

Perang saudara di Sudan pecah sejak April 2023, melibatkan militer Sudan (Sudanese Armed Forces/SAF) melawan RSF, kelompok paramiliter yang sebelumnya dikenal sebagai milisi Janjaweed.

Sebelum 2025, RSF juga dituding bertanggung jawab atas pembantaian di Darfur dua dekade lalu. Pada 2003 hingga 2008, milisi itu membunuh sekitar 300 ribu warga dan membuat 2,7 juta orang kehilangan tempat tinggal.

Perang saudara di Sudan bermula dari konflik dua jenderal etnis Arab yang awalnya adalah sekutu.

Kedua jenderal itu adalah Abdel Fattah al-Burhan (komandan SAF) versus Mohamed Hamdan Dagalo "Hemedti" (pemimpin RSF).

Mereka bertikai karena tidak sepakat mengenai integrasi RSF ke dalam SAF dan siapa yang akan memimpin negara selama transisi menuju pemerintahan sipil.

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url