Wakil Gubernur Lampung, Jihan Nurlela saat memimpin Rapat Koordinasi Field Oversight Visit (FOV) Technical Working Group (TWG) Program Malaria 2025 | Foto : Dok. Adpim
Lampung Geh, Pesawaran - Wakil Gubernur Lampung Jihan Nurlela menegaskan komitmen pemerintah daerah untuk mempercepat eliminasi malaria di Kabupaten Pesawaran.
Hingga kini, Pesawaran menjadi satu-satunya daerah di Provinsi Lampung yang masih berstatus endemis sedang dan belum memperoleh sertifikat eliminasi malaria.
Hal itu disampaikan Jihan saat memimpin Rapat Koordinasi Field Oversight Visit (FOV) Technical Working Group (TWG) Program Malaria 2025 di Markas Komando Brigif 4 Marinir Angkatan Laut, Kabupaten Pesawaran, Jumat (7/11).
"Kita perlu memperkuat sistem pengawasan dan pelaporan agar setiap kasus dapat segera terpantau. Testing, tracing, dan treatment harus diperkuat supaya penanganan dapat dilakukan cepat dan tepat," tegas Jihan.
Menurutnya, peningkatan kasus malaria di Pesawaran terjadi karena sejumlah faktor, salah satunya banyaknya tambak tidak produktif yang menjadi tempat berkembangbiaknya jentik nyamuk. Kondisi itu memperburuk risiko penularan, terutama di wilayah pesisir dan perkampungan.
Jihan juga meminta Pemerintah Kabupaten Pesawaran segera membentuk Tim Percepatan Eliminasi Malaria yang melibatkan unsur lintas sektor, termasuk dukungan TNI dan tenaga kesehatan.
Selain itu, ia menekankan pentingnya edukasi kepada masyarakat tentang pencegahan gigitan nyamuk.
"Edukasi di musim penghujan harus digencarkan mulai dari penggunaan kelambu, fogging rutin, hingga menjaga kebersihan lingkungan," ujarnya.
Jihan memastikan, Pemprov Lampung akan memberikan dukungan penuh, termasuk dalam alokasi anggaran dan penyediaan obat-obatan untuk memperkuat program pengendalian penyakit tersebut.
Sementara itu, Perwakilan TWG Malaria, Prof. Emil, mengapresiasi langkah nyata Pemerintah Provinsi Lampung dalam upaya eliminasi malaria.
Namun, ia mengingatkan agar daerah-daerah lain yang telah mendapatkan sertifikat eliminasi tetap waspada terhadap potensi kemunculan kasus baru.
"Jangan lengah dengan capaian yang sudah ada. Tantangan berikutnya adalah menjaga daerah bebas malaria agar tidak kembali menjadi endemis," kata Emil.
Melalui rapat koordinasi ini, pemerintah berharap terbentuk sinergi lintas sektor yang solid untuk mempercepat langkah menuju Lampung bebas malaria, sekaligus mendukung target nasional eliminasi malaria tahun 2030. (Cha/Put)
