Di tengah-tengah benua Australia, berdirilah "Uluru", si batu raksasa merah.
Untuk ke Uluru, kita harus pergi ke kota kecil terdekat yaitu Yulara. Kita bisa melalui darat dari kota Alice Spring, atau terbang ke Bandara Ayers Rock. Begitu mendarat, kita langsung disambut dengan udara gurun yang kering dan pemandangan outback Australia yang khas.
Ada beberapa pilihan transportasi selama di Yulara, ikut travel, membawa mobil sendiri atau menyewa mobil di Yulara. Jika ingin lebih fleksibel menjelajah, sebaiknya menyewa mobil yang dapat diambil di bandara.
Tidak jauh dari bandara, terdapat Ayers Rock Resort, pusat kehidupan di Yulara. Kompleks terebut menyediakan berbagai jenis akomodasi, mulai dari hotel mewah, apartemen, hingga area berkemah. Di sinilah pula semua fasilitas berada: restoran, kafe, minimarket, toko suvenir, museum, bahkan kantor pos. Begitu keluar dari kawasan ini, kalian tidak akan menemukan restaurant, toko, dan rumah warga. Jadi pastikan persediaan kalian aman sebelum mulai menjelajah.
Salah satu momen paling ditunggu di Uluru adalah menyaksikan sunrise dan sunset. Saat pagi tiba, viewing area di sekitar Uluru sudah dipenuhi wisatawan yang tak sabar mengabadikan perubahan warna batu raksasa itu—merah menyala, lalu oranye keemasan. Di saat senja pun tak kalah memukau, di mana warnanya berubah menjadi agak keunguan.
Uluru di saat sunrise. Dok: Pribadi
Untuk menikmati Uluru lebih dekat, terdapat beberapa jalur tracking, dengan tingkat kesulitan yang berbeda-beda, yaitu Uluru Base Walk, Mala Walk, dan Kuniya Walk. Jika waktu kalian terbatas, bisa mencoba Kuniya Walk, hanya sekitar 1 km. Jalur ini membawa pengunjung menuju Mutitjulu Waterhole, kolam kecil yang menjadi bagian penting dalam kisah spiritual suku Aborigin Anangu, si pemilik tanah adat.
Mutitjulu Waterhole. DOk: Pribadi
Selain Uluru, ada juga 'saudaranya', Kata Tjuta atau the Olgas. Berbeda dengan Uluru yang berbentuk satu formasi batu raksasa, Kata Tjuta merupakan sekelompok formasi batu kubah yang tak kalah menakjubkan. Ada dua jalur utama di sini: Valley of the Winds, untuk pencinta tantangan melewati celah batu dan padang, dan Walpa Gorge Walk, rute yang lebih mudah dan singkat. Mengingat suhu yang cukup ekstrem, disarankan untuk mulai tracking sebelum jam 8 pagi.
Kata Tjuta. DOk: Pribadi
Uluru terkenal bukan karena keindahan alamnya saja. Pada tahun 1987 dan 1994, UNESCO menetapkannya sebagai Situs Warisan Dunia karena keunikan geologinya maupun nilai spiritualnya bagi suku Anangu. Bagi Anangu, Uluru dan Kata Tjuta merupakan jantung spiritual dan pusat dari hukum, budaya, dan penciptaan mereka.
Oleh karena itu, sejak Oktober 2019, Pemerintah Australia melarang wisatawan untuk memanjat Uluru sebagai bentuk pengakuan dan penghormatan terhadap kesakralan situs tersebut.
Saat malam tiba, tidak banyak hal yang dapat dilakukan di Uluru dan Kata Tjuta karena minimnya penerangan di jalan. Tapi jangan khawatir, ada beberapa kegiatan yang tersedia di sekitar resort, seperti Field of Light dan Outback Sky Journeys yang harus direservasi jauh-jauh hari sebelumnya.
Field of light, instalasi seni yang dibuat oleh seniman Bruce Munro, menampilkan ribuan lampu bertenaga surya yang menyebar di padang gurun dengan Uluru sebagai latar belakang. Bayangkan, berjalan di tengah kegelapan total, di bawah langit penuh bintang sambil dikelilingi lautan cahaya warna-warni.
Field of Light. Dok: Pribadi
Uluru bukan hanya batu raksasa di tengah gurun Australia, tapi juga di mana nilai spiritual dan harmoni antara manusia dan alam bertemu.