Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman memberikan keterangan pers terkait hasil kunjungan kenegaraan ke Yordania di Kantor Kementerian Pertanian, Jakarta, Kamis (17/4/2025). Foto: Fauzan/ANTARA FOTO
Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengumumkan kabar gembira bagi petani di seluruh Indonesia yaitu harga pupuk resmi turun hingga 20 persen. Menurutnya, penurunan ini sebagai peristiwa bersejarah karena belum pernah terjadi sebelumnya.
Penurunan harga pupuk ini atas perintah langsung Prabowo agar petani bisa meningkatkan produksinya. Apalagi Indonesia punya target swasembada pangan maksimal 4 tahun ke depan.
"Harga pupuk turun 20 persen. Ini adalah berita gembira, memasuki tahun kedua pemerintahan Presiden Prabowo, dan ini tidak pernah terjadi sepanjang sejarah," ujar Amran dalam Konferensi Pers Satu Tahun Kinerja Pembangunan Pertanian di Kementan, Jakarta, Rabu (22/10).
Amran menjelaskan, harga pupuk jenis urea turun dari Rp 2.250 menjadi Rp 1.800 per kilogram atau dari Rp 112.500 menjadi Rp 90.000 per sak. Sementara pupuk NPK turun dari Rp 2.300 menjadi Rp 1.840 per kilogram atau dari Rp 115.000 menjadi Rp 92.000 per sak.
Petani menabur pupuk di area pertanian bawang merah di Kretek, Bantul, DI Yogyakarta, Senin (23/7). Foto: ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah
Menurutnya, kebijakan ini merupakan hasil efisiensi anggaran yang dilakukan pemerintah tanpa menambah alokasi dari APBN. Amran memastikan langkah ini akan berdampak langsung pada peningkatan produksi pertanian nasional.
"Kami memastikan ke depan produksi akan naik lebih tinggi. Dampaknya, biaya produksi turun, produksi otomatis naik. Ini aksi perbaikan tata kelola yang kebetulan komisaris utamanya adalah wakil menteri kami. Ini bukan kerja sendiri, tapi kerja tim," ungkapnya.
Ia juga menegaskan komitmen pemerintah untuk mengawal kebijakan ini di lapangan agar tidak ada pihak yang memanfaatkan situasi dengan menaikkan harga. "Kalau ada yang menaikkan harga pupuk, izinnya akan dicabut dan diproses hukum. Ini harus kita kawal bersama," tegas Amran.
Dengan kebijakan baru ini, Kementan berharap lebih dari 160 juta petani di seluruh Indonesia bisa menikmati harga pupuk yang lebih terjangkau, sehingga mampu meningkatkan produktivitas sekaligus memperkuat ketahanan pangan nasional.