Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa (kanan) bersama Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono (kiri) menyampaikan paparan saat konferensi pers APBN KiTa di Jakarta, Senin (22/9/2025). Foto: Asprilla Dwi Adha/ANTARA FOTO
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyebut pemerintah bersama Bank Indonesia (BI) kompak untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
Purbaya mengakui masih ada tensi geopolitik yang bisa mempengaruhi ekonomi domestik. Namun, ia menilai kondisi itu tidak lagi menjadi faktor utama penghambat pertumbuhan ekonomi. Sebab, kata Purbaya, pada dasarnya Indonesia memiliki pondasi ekonomi yang kuat, termasuk dalam menghadapi gejolak global.
"Jadi gerakan kami dengan bank sentral amat sinkron sekarang, sama-sama mendukung pertumbuhan ekonomi yang saya pikir dampaknya akan terlihat Oktober, November, Desember," kata Purbaya dalam Konferensi Pers APBN KiTa, Senin (22/9).
Purbaya menegaskan pertumbuhan ekonomi akan terus diperkuat dari sektor permintaan dan daerah. Pemerintah juga telah mengucurkan Rp 200 triliun untuk Himbara.
"Apalagi kami sudah menaruh uang Rp 200 triliun ke perbankan, harusnya sih demand dan suplai akan tumbuh dan bank sentral juga sudah menurunkan bunga," ujar Purbaya.
Purbaya mengungkapkan pemerintah akan memperkuat Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dalam mendukung program prioritas nasional dan katalis pertumbuhan Selain itu, pemerintah juga bakal mempercepat belanja negara, sekaligus memperbaiki prioritas belanja dan mempertimbangkan kas negara untuk mendukung produktivitas swasta semaksimal mungkin.
"Pendapatan negara akan terus dijaga dan diperbaiki sejalan dengan perkembangan kondisi ekonomi yang ada pada saat ini," tutur Purbaya.