Love bombing adalah salah satu taktik manipulasi cinta dengan memberikan perhatian berlebih. Foto: Peera_stockfoto/Shutterstock
Sebelum resmi berpacaran, pasti kamu melewati momen pendekatan dengan doi. Nah, hal ini biasanya dipenuhi oleh cinta antar keduanya. Eits, tapi kalau semua perhatian itu terasa berlebihan, hati-hati, Ladies. Bisa jadi itu bukan sekadar bentuk sayang, melainkan tanda love bombing.
Love bombing sendiri adalah taktik manipulasi yang digunakan seseorang untuk membuat kamu bergantung padanya. Dengan cara ini, mereka bisa menemukan celah untuk mengendalikan dirimu.
Untuk menjaga dirimu dari perilaku love bombing, yuk simak artikel ini sampai selesai!
Apa Itu Love Bombing?
Dikutip dari WebMD, love bombing adalah sifat seseorang untuk mendapatkan kendali atas orang lain. Biasanya terjadi di awal hubungan, ketika pasangan membanjiri kamu dengan kasih sayang, pujian, dan perhatian yang berlebihan.
Dengan cara ini, love bombing menjadi taktik manipulasi untuk membuatmu bergantung padanya.
Tanda - Tanda Love Bombing
Ada beberapa tanda-tanda love bombing yang perlu diketahui. Foto: Tom Wang/Shutterstock
Sebenarnya tanda-tanda ini lebih mudah dikenali oleh orang terdekatmu dibanding dirimu sendiri, karena biasanya kamu sudah "dimakan cinta". Namun, kamu bisa mengidentifikasinya lewat hal-hal berikut:
1. Cepat mengeklaim sebagai soulmate
Salah satu tanda dari love bombing adalah mereka akan mengatakan sudah menunggumu seumur hidup, bahwa kamu belahan jiwanya, atau bahwa mereka jatuh cinta padamu tak lama setelah pertama kali bertemu.
2. Berusaha memiliki minat yang sama
Selanjutnya, pasangan mengaku memiliki semua minat yang sama denganmu atau tampaknya setuju dengan semua pendapatmu.Tujuannya agar kamu merasa benar-benar dipahami, padahal bisa jadi hanya strategi untuk mengambil hatimu.
3. Cemburuan
Mereka mudah cemburu bahkan ketika kamu menghabiskan waktu dengan keluarga atau teman. Rasa cemburu ini bukan tanda cinta, melainkan upaya untuk mengontrol ruang gerakmu.
4. Memberikan hadiah
Di awal hubungan, mereka bisa tiba-tiba memberikan hadiah mahal yang terasa tidak pantas. Perhatian ini tampak manis, tapi bisa digunakan untuk membuatmu merasa berutang budi.
5. Selalu ingin berkomunikasi
Pasangan menjadi kesal atau marah jika kamu tidak segera membalas pesan atau telepon, bahkan hanya dalam beberapa jam. Intensitas komunikasi yang berlebihan ini bisa membuatmu merasa tertekan.
Awalnya love bombing tidak terlihat karena tertutup oleh cinta. Foto: Dorde Krstic/Shutterstock
Nah, love bombing ini biasanya melalui beberapa tahapan yang terjadi secara bertahap dalam sebuah hubungan.
1. Idealisasi
Pada tahap ini, pasangan memberikan hadiah, pujian, dan kasih sayang berlebihan untuk "menarik" kamu agar lengah. Kamu mungkin merasa sangat bahagia, disayangi, dan akhirnya mulai membuka diri.
2. Devaluasi
Saat kamu mulai nyaman dengan hubungan, pasangan mulai menuntut lebih. Mereka bisa marah jika kamu menghabiskan waktu dengan orang lain. Di tahap ini, gaslighting biasanya mulai muncul.
3. Discard
Ketika kamu mencoba menetapkan batasan yang sehat, pasangan akan menghindari tanggung jawab, menolak berkompromi, atau bahkan memutuskan hubungan secara tiba-tiba.
Perbedaan Cinta yang Tulus dengan Love Bombing
Jika pasangan memberikan hadiah, ingin menghabiskan waktu bersama, atau memujimu dengan tulus, tanpa menuntut apapun itu hanya tanda kepedulian.
Namun pada love bombing, hal yang sama dilakukan dengan tujuan tersembunyi, yaitu mengontrol. Pasangan akan menuntut lebih banyak waktu, perhatian, kasih sayang, bahkan kesetiaanmu sejak awal hubungan, sehingga kamu merasa terikat dan sulit untuk menolak.
Cara Menghadapi Love Bombing
Minta bantuan dari luar jika kamu sedang berada di lingkaran love bombing. Foto: JodieWangss/Shutterstock
Jika kamu berada dalam situasi love bombing, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menghadapinya, di antaranya:
1. Bertanya pada diri sendiri
Luangkan waktu untuk merefleksikan hubunganmu. Tanyakan pada dirimu, "Apakah hubungan ini benar-benar membuatku bahagia dan berkembang, atau justru membuatku merasa tertekan dan terikat?" Pertanyaan ini penting akan membantu kamu menilai apakah perhatian berlebihan dari pasangan adalah bentuk cinta yang sehat atau justru bentuk manipulasi yang membuatmu kehilangan kendali atas diri sendiri.
2. Meminta pendapat orang lain
Saat kamu sudah terbawa perasaan, seringkali sulit untuk menilai hubungan secara objektif. Oleh karena itu, mintalah masukan dari sahabat dekat atau keluarga yang kamu percaya.
Mereka bisa melihat hal-hal yang mungkin tidak kamu sadari, seperti sikap pasangan yang terlalu posesif atau tanda-tanda manipulatif lainnya. Sudut pandang orang terdekat bisa menjadi alarm yang menyelamatkanmu dari hubungan yang berpotensi toxic.