Sekretariat Kabinet Letkol Teddy Indra Wijaya di Rio de Janeiro, Brazil, Selasa (8/7). Foto: Dok. Muchlis Jr - Biro Pers Sekretariat Presiden
Sekretaris Kabinet Letkol Teddy Indra Wijaya mengungkapkan bahwa keikutsertaan Indonesia dalam KTT BRICS tahun ini merupakan tonggak penting dalam sejarah hubungan luar negeri.
"Ini artinya ada sejarah baru Indonesia secara resmi mengikuti KTT BRICS yang pertama kali, dan ini adalah inisiasi dari Bapak Presiden," kata Teddy kepada wartawan di Rio de Janeiro, Brasil, Selasa (8/7).
Teddy mengatakan, pada tahun yang sama Indonesia telah diterima dan didukung oleh negara anggota BRICS sebelum akhirnya secara resmi bergabung sebagai anggota penuh.
Keanggotaan di BRICS yang sebelumnya beranggotakan lima negara, kini telah berkembang dengan Indonesia sebagai anggota resmi ke-10.
"Dari awalnya BRICS 5 negara, kemudian berkembang sehingga Indonesia menjadi anggota resmi ke 10 dari 11. Jadi satu Arab Saudi belum resmi," jelasnya.
Presiden Prabowo Subianto didampingi Sekertaris Kabinet Merah Teddy Indra Wijaya menghadiri hari pertama Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS 2025 di Rio de Janeiro, Brasil, Minggu (6/7/2025). Foto: Muchlis Jr - Biro Pers Sekretariat Presiden
Lebih lanjut, Teddy menjelaskan bahwa BRICS saat ini merepresentasikan hampir separuh populasi dunia dan menyumbang sekitar 35 persen dari produk domestik bruto (PDB) global.
"Tadi secara resmi ada 28 negara dan Kepala Negara, Kepala Pemerintahan. Jadi 10 anggota BRICS, kemudian ada 10 partner countries, kemudian ada 8 tamu. Dan ini banyak sekali yang antre untuk masuk BRICS, ini menunjukkan bahwa Indonesia makin didengar, makin diperhatikan, makin dipandang, dan makin dibutuhkan di dunia global," tandasnya.