Sejarah CATL, dari Pemasok Baterai Barang Elektronik sampai Mobil Listrik - juandry blog

Halaman ini telah diakses: Views
kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Sejarah CATL, dari Pemasok Baterai Barang Elektronik sampai Mobil Listrik
Jul 4th 2025, 15:00 by kumparanOTO

Pabrik CATL China. Foto: Dok. CATL
Pabrik CATL China. Foto: Dok. CATL

Raksasa produsen baterai mobil listrik asal Tiongkok, Contemporary Amperex Technology Ltd. (CATL) telah resmi memulai pembangunan pabrik baterai di Kawasan Artha Industrial Hills, Karawang, Jawa Barat. Proyek ini merupakan hasil kerja sama antara CATL dan Indonesia Battery Corporation (IBC).

"Hari Minggu 29 Juni 2025, saya Prabowo Subianto, Presiden Republik Indonesia. Dengan penuh kebanggaan, meresmikan groundbreaking ekosistem industri baterai kendaraan listrik. Terintegrasi. Konsorsium ANTAM, Indonesia Battery Corporation, dan CBL, Contemporary Brunt Ligand, saya nyatakan dimulai," ucap Presiden Prabowo saat peletakkan batu pertama pabrik CATL di Karawang, Jawa Barat, Minggu (29/6/2025).

Perusahaan asal Tiongkok ini didirikan tahun 1999 oleh Robin Zeng dengan nama Amperex Technology Limited (ATL), sebagai perusahaan produsen baterai Lithium-ion untuk perangkat elektronik.

Selang 12 tahun kemudian, pada 2011 ATL bertransformasi menjadi CATL oleh Zeng dan Huang Chillin. Pada tahun yang sama, perusahaan tersebut ikut berpartisipasi dalam pembangunan proyek penyimpanan energi Zhangbei dari sumber energi angin dan matahari.

Kemudian, tahun 2012 CATL menjalin mitra strategis dengan BMW Group. Sejak itu, CATL kian fokus ke industri kendaraan listrik, hingga mendirikan basis produksi di Xining, China pada 2013.

Pabrik CATL di China. Foto: Dok. CATL
Pabrik CATL di China. Foto: Dok. CATL

Ekspansi terus dilakukan, pada 2014 CATL mendirikan CATG di Jerman serta mengakuisisi Brunp Recycling guna mengembangkan proses daur ulang dan regenerasi baterai. Sejumlah pengembangan terus dilakukan CATL hingga menjadi peringkat ketiga pemasok baterai untuk kendaraan elektrifikasi.

Tahun 2016 CATL menyabet gelar sebagai produsen baterai kendaraan terbesar ketiga di dunia untuk kendaraan Battery Electric Vehicle (BEV), Hybrid Electric Vehicle (HEV), dan Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV).

Salah satu terobosan mutakhir dari CATL adalah struktur baterai Lithium Iron Phosphate (LFP) yang dikemas dengan metode cell-to-pack, sehingga mampu mengurangi bobot, lebih efisien, dan lebih murah dibandingkan kompetitornya. CATL juga berhasil meluncurkan generasi pertama baterai sodium–iron yang memiliki kepadatan energi tertinggi di dunia pada 2021 silam.

Bisnis CATL terus meluas, pada 2017 didirikan anak perusahaan di Perancis, Amerika Serikat, Kanada, hingga Jepang. Selain itu, ia turut berafiliasi dengan SAIC Motor di tahun yang sama.

Baterai Cell-to-Pack (CTP) 'Qillin 3.0' dari CATL. Foto: Dok. CATL
Baterai Cell-to-Pack (CTP) 'Qillin 3.0' dari CATL. Foto: Dok. CATL

Selain SAIC Motor, CATL turut bekerja sama dengan Dongfeng Motor dan GAC Group. Makanya, mayoritas mobil GAC yang dipasarkan di Indonesia seperti Aion dan Hyptec disokong oleh baterai besutan CATL. Lebih lagi, tahun 2019 menjadi awal romantisasi CATL bersama Geely Auto Group dan FAW dalam menghadirkan kendaraan listrik.

Penyimpanan energi juga menjadi perhatian utama CATL. Pada 2020, ia mendirikan dua perusahaan penyimpanan energi bersama State Grid Integrated Energy Service Group. CATL turut sukses menjalankan proyek Pembangkit Listrik Penyimpanan Energi Jinjiang 100 MWh sebagai yang terbesar di Tiongkok.

Dari China untuk dunia, CATL membangun stasiun pembangkit listrik dan penyimpanan energi terbesar di Eropa yang berlokasi di Inggris pada 2021. Bukan hanya di Eropa, ia juga mendirikan proyek penyimpanan energi berpendingin cairan hingga 220 MWh di Texas, Amerika Serikat.

Berdasarkan data penelitian SNE Research pada 2022, CATL menjadi perusahaan nomor satu di dunia untuk volume konsumsi baterai EV selama enam tahun berturut-turut. Kemudian, CATL juga menjadi nomor satu di dunia dalam dua tahun berturut-turut terkait pengiriman Battery Energy Storage System (BESS).

Saat ini, CATL telah memiliki 13 pusat produksi di seluruh dunia, meliputi 11 di China, satu di Jerman, dan satu di Hungaria. Berikutnya, Indonesia diproyeksikan akan menjadi fasilitas produksi baru yang diharapkan bisa mulai beroperasi pada 2026 mendatang.

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url