Tahun ajaran baru telah tiba! Anak sekolah yang kemarin libur panjang akhirnya kembali menjalani rutinitasnya. Sedangkan sebagian anak lain baru mulai memasuki bangku sekolah di momen ini.
Dibandingkan murid lama, murid baru tentunya masih kagok menjalani status barunya di sekolah. Nah, di sinilah peran orang tua dibutuhkan, agar si kecil nggak merasa stres dengan rutinitas barunya.
Orang tua sebaiknya menciptakan rutinitas untuk memudahkan anak beradaptasi dan produktif di lingkungan sekolah. Sebagai panduan bagi para orang tua, yuk intip cara teman kumparanMOM membangun rutinitas sekolah anaknya di bawah ini.
Cara teman kumparanMOM Membangun Rutinitas Produktif di Tahun Ajaran Baru
Ilustrasi anak laki-laki dan perempuan sekolah. Foto: Shutterstock
teman kumparanMOM Dinda menceritakan bahwa anaknya yang berusia 4 tahun akhirnya masuk TK A di tahun ajaran baru ini. Untuk membuat buah hatinya, Nara, excited ke sekolah, ibu 30 tahun itu membuat rutinitas pagi yang fun dan nggak terburu-buru.
Dimulai dengan membangunkan Nara menggunakan lagu kesukaannya, menyiapkan baju sekolah dan bekal bersama-sama, lalu berangkat ke sekolah. Semuanya dilakukan dengan konsisten dan penuh keceriaan agar si kecil merasa happy.
"Yang paling penting, tuh, konsistensi dan suasana yang menyenangkan. Kalau ibunya heboh sendiri, anak juga jadi bingung," tips Mom Dinda.
Nggak hanya fokus di rutinitas pagi, Mom Dinda juga membangun kebiasaan malam yang sehat dan menyenangkan dengan anaknya. Salah satunya, membiasakan anaknya tidur lebih awal agar nggak ngantuk di pagi hari.
"Aku juga selalu sounding dari malam, besok mau ngapain aja. Plus, kasih pujian kecil tiap dia berhasil bangun sendiri atau nggak rewel pas berangkat," cerita Mom Dinda.
Tentunya, cara membangun rutinitas untuk anak harus disesuaikan dengan usianya. Mom Dinda memilih pendekatan yang ceria dan penuh pendampingan karena buah hatinya masih balita. Berbeda dengan Mom Rani yang anaknya sudah berusia 6 tahun.
Ilustrasi Menyiapkan Anak untuk Sekolah. Foto: Shutterstock
Untuk mempersiapkan anaknya masuk SD, Mom Rani membuat jadwal harian yang ditempel di kulkas. Jadwal itu dilengkapi gambar-gambar lucu agar anaknya, Rafa, lebih paham.
Jadwal yang disusun Mom Rani bukanlah buah pikirannya sendiri, tapi hasil diskusi dengan Rafa. Dengan begitu, anaknya jadi paham alasan di balik setiap kegiatan dalam rutinitasnya.
"Menurutku, yang paling penting tuh anak tahu kenapa dia harus melakukan itu semua. Jadi bukan cuma 'karena mama bilang', tapi dia ngerti manfaatnya," ucap Mom Rani.
Di sisi lain, Mom Lilis menjajal metode berbeda untuk menghadapi anaknya yang baru masuk SMP. Ia memberikan anaknya tanggung jawab untuk menyiapkan segala perlengkapan sekolahnya sendiri.
"Anak SMP tuh mulai cari jati diri, jadi aku usahain nggak terlalu mengatur tapi tetap ngejaga arahnya. Konsistensi juga penting, tapi tetap fleksibel kalau dia lagi capek atau butuh waktu adaptasi," kata Mom Lilis.
Temukan beragam inspirasi parenting dari ribuan ibu di seluruh Indonesia, gabung komunitas teman kumparanMOM di kum.pr/mom4