Ketua Umum PB PMII, Muhammad Sofiyulloh Cokro atau akrab disapa Gus Shofi, memberikan sambutan pada acara pelantikan Pengurus Cabang PMII Manado periode 2025-2026.
MANADO - Ketua Umum PB PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia), Muhamamad Sofiyulloh Cokro, melantik secara langsung pengurus cabang PMII Manado periode 2025-2026.
Di momen pelantikan itu, Gus Shofi, sapaan akrabnya, meminta agar para kader PMII untuk tetap berada di jalan perjuangan, baik secara keilmuan maupun secara kemanusiaan.
"Jadikan PMII itu sebagai ruang perjuangan yang mampu mengangkat isu-isu lokal menjadi perhatian nasional," kata Gus Shofi.
Pada sambutannya, Gus Shofi, mengatakan jika pelantikan saat ini bukan sebuah akhir melainkan awal dari tanggung jawab besar. Menurutnya, tidak semua mahasiswa menjadi aktivis, dan ketika sudah berada di PMII, itu berarti telah terpilih untuk memperjuangkan nilai keilmuan dan kemanusiaan.
Untuk itu, dia meminta agar para kader PMII tetap mengingat nilai-nilai lama yang baik dari perjuangan PMII. Tapi juga, hal itu harus terus diaktualisasikan dalam konteks kekinian agar gerakan PMII tetap relevan dan berdampak nyata.
Foto bersama pada kegiatan pelantikan Pengurus Cabang PMII Manado periode 2025-2026.
"Saya melihat bahwa PMII Manado masih memegang nilai-nilai lama yang baik. Namun kita tidak bisa berhenti di sana. Kita harus mampu mengaktualisasikan nilai-nilai itu dalam gerakan nyata. Jangan sampai ada keharusan yang belum terbiasa, atau kebiasaan yang tidak lagi relevan," ujarnya lagi.
Sementara itu, Farhan Umar, Ketua Cabang PMII Manado yang baru dilantik, mengatakan jika PMII bukan sekadar organisasi, melainkan sebuah laboratorium ideologis untuk mencetak kader-kader yang siap menjadi garda terdepan perjuangan kebangsaan.
"Kita bukan hanya pelengkap sejarah, tapi aktor utama dalam denyut perjuangan bangsa ini. PMII mendidik kita menjadi manusia yang peka, kritis, dan adaptif, serta menjunjung tinggi nilai-nilai Aswaja An-Nahdliyah dalam menjaga keberagaman dan keadilan sosial," ujar Farhan.
Farhan juga menekankan pentingnya kolektivitas dalam membesarkan organisasi. Ia mengajak seluruh kader untuk terus bergerak bersama membangun peradaban, bukan sekadar mengejar nama dan jabatan.
Ketua Majelis Pembina Cabang (Mabincab) PMII Manado, Ismail Maga, pada kesempatan memberikan sambutan, meminta agar seluruh pengurus dan kader PMII tetap meluruskan niat dalam berkhidmat.
"Jangan berpikir soal jabatan, tapi niatkan sebagai bentuk pengabdian kepada umat dan bangsa. Selesaikan tugas yang telah diamanahkan, dan jangan lupa untuk turut peka terhadap isu-isu eksternal serta menjaga toleransi di Sulawesi Utara," ujar Ismail.
Sementara, selain pelantikan pengurus masa khidmat 2025-2026, kegiatan ini juga dirangkai dengan Pelatihan Instruktur PMII Cabang Manado.
Pada acara ini, juga dihadiri oleh Ketua PB PMII Bidang Advokasi dan Pemberdayaan Masyarakat, Arafat, Direktur Operasional PD Pasar Manado, Irving Biki yang mewakili Pemerintah Kota Manado, Anggota DPRD Kota Manado, Sri Ananda Lamadau, Sekretaris PWNU Sulut, Masril Soleman, Ketua NU Manado, Ketua IKA-PMII Manado, serta para pimpinan Banom NU Sulut dan Ketua Cipayung Plus se-Kota Manado.
