Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Menteri Kebudayaan Fadli Zon di acara wayangan HUT Bhayangkara ke-79, Jumat (4/7). Foto: Youtube/ Divisi Humas Polri
Menteri Kebudayaan, Fadli Zon, memastikan uji publik terkait proyek penulisan ulang sejarah Indonesia sudah mulai dilakukan DPR RI dengan melibatkan akademisi dari Universitas Andalas, Universitas Diponegoro, hingga Universitas Hasanuddin.
"Teman-teman DPR juga kemarin sudah mulai di Universitas Andalas, di Undip, dan Universitas Hasanuddin," kata Fadli Zon di sela-sela kegiatan pagelaran wayang kulit yang digelar oleh Polri di Lapangan Bhayangkara, Jakarta Selatan, pada Jumat (4/7).
Menteri Kebudayaan Fadli Zon memberikan keterangan saat konferesi pers delegasi Indonesia pada Cannes International Film Festival di Jakarta, Selasa (6/5/2025). Foto: Fauzan/ANTARA FOTO
Untuk uji publik terkait proyek penulisan ulang sejarah yang dilakukan Kementerian Kebudayaan, lanjut Fadli, akan dimulai pada bulan Juli ini. Dia belum menyebut tanggalnya secara pasti.
"Segera itu. Kalau uji publiknya bulan Juli ini," jelasnya.
Sebelumnya, penulisan buku sejarah Indonesia disebut sudah mencapai 70-80 persen. Penulisan ulang buku sejarah dilakukan para sejarawan dari 34 perguruan tinggi yang ada di Indonesia dan dipimpin langsung Guru Besar Ilmu Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia, Susanto Zuhdi.
Dalam proyek ini, rencananya akan diterbitkan 11 jilid buku sejarah yang akan mencakup berbagai aspek dari sejarah bangsa Indonesia.
Penulisan sejarah baru ini akan mencakup Sejarah Awal Nusantara, Nusantara dalam Jaringan Global: India dan Cina, Nusantara dalam Jaringan Global: Timur Tengah, Interaksi dengan Barat: Kompetisi dan Aliansi, Respons Terhadap Penjajahan, Pergerakan Kebangsaan, Perang Kemerdekaan Indonesia, Masa Bergejolak dan Ancaman Integrasi, Orde Baru (1967-1998), Era Reformasi (1999-2024), dan yang terakhir Faktaneka dan Indeks.