Curhat Nadin Amizah, Diduga Dapat Perlakuan Tak Pantas dari Fans Saat Manggung - juandry blog

Halaman ini telah diakses: Views
kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Curhat Nadin Amizah, Diduga Dapat Perlakuan Tak Pantas dari Fans Saat Manggung
Jul 9th 2025, 10:00 by kumparanWOMAN

Solois Nadin Amizah saat membawakan sejumlah lagu di Synchronize Fest 2023, Jakarta, Minggu (9/3/2023). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Solois Nadin Amizah saat membawakan sejumlah lagu di Synchronize Fest 2023, Jakarta, Minggu (9/3/2023). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan

Panggung seharusnya menjadi tempat bagi seorang seniman merasa bebas mengekspresikan diri, menyampaikan pesan, dan terhubung dengan mereka yang mencintai karyanya. Namun, 4 Juli 2025 di konser "Pasar Senggol" Summarecon Bekasi, justru menjadi malam yang penuh luka bagi Nadin Amizah, penyanyi muda dengan suara khas dan lirik-lirik puitis yang begitu personal.

Momen yang seharusnya penuh kebahagiaan dan kehangatan itu berubah menjadi pengalaman tak menyenangkan bagi Nadin. Sebab beberapa penonton nekat mendekat dan diduga menyentuh tubuhnya. Padahal sudah ada tim keamanan hingga barikade yang membatasi antara penonton dengan panggung, juga penonton dengan Nadin.

Pengalaman tak menyenangkan itu dibagikan Nadin melalui Instagram story, tak lama usai manggung. Dalam unggahan tersebut ia menampilkan foto wajahnya yang tengah menangis.

Curhat Nadin di Instagram Story

Nadin Amizah tampil di We The Fest (WTF) 2024 di GBK Sport Complex, Jakarta, Jumat (19/7/2024).     Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Nadin Amizah tampil di We The Fest (WTF) 2024 di GBK Sport Complex, Jakarta, Jumat (19/7/2024). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan

"I'm so dissapointed in you guys, malam ini terjadi lagi.Tubuh aku yang sangat aku jaga kesentuh, dan aku rasanya marah banget ke diri sendiri karena kok kejadian lagi ya," tulis Nadin dalam IG Storynya.

Tunangan Faishal Tanjung itu merasa marah dan kecewa pada dirinya sendiri karena hal ini terjadi lagi. "Feel so dirty in my own body," ujar Nadin.

Nadin merasa marah karena tubuh yang selama ini ia jaga, diduga disentuh oleh fans-nya sendiri. Saking kecewanya, Nadin enggan menganggap orang-orang tersebut sebagai penggemarnya. "You guys are not fans," ungkap Nadin.

Menyentuh Tubuh Tanpa Izin Termasuk Pelecehan seksual

Ilustrasi pelecehan seksual. Foto: Shutter Stock
Ilustrasi pelecehan seksual. Foto: Shutter Stock

Sentuhan terhadap tubuh tanpa izin yang menimbulkan rasa tidak nyaman dikategorikan sebagai bentuk pelecehan seksual. Perilaku seperti ini bukan sekadar iseng atau bercanda, melainkan tindakan yang melanggar hak atas rasa aman dan martabat seseorang. Sayangnya, masih banyak yang menormalisasi pelecehan, terutama ketika bentuknya dianggap ringan atau tidak sengaja. Padahal, sekecil apa pun bentuknya, pelecehan tetaplah pelecehan.

Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2022 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual (UU TPKS) secara tegas mengatur berbagai bentuk kekerasan seksual, baik yang terjadi secara fisik, non-fisik, hingga yang berbasis elektronik. Dalam pasal-pasalnya, UU ini menjabarkan bahwa pelecehan bisa terjadi lewat sentuhan yang tidak diinginkan, kata-kata bernuansa seksual, hingga komentar atau gambar yang melecehkan di media sosial.

Salah satu poin penting dalam UU TPKS adalah pengakuan terhadap pengalaman korban. Artinya, perasaan tidak nyaman yang dirasakan korban menjadi dasar yang sah untuk mengidentifikasi suatu tindakan sebagai kekerasan seksual. Ini menjadi kemajuan besar dalam sistem hukum Indonesia, karena selama ini banyak korban yang kesulitan membuktikan pelecehan akibat minimnya saksi atau bukti fisik.

Tantangan Menjadi Penyanyi Perempuan

Nadin Amizah tampil di The 12th Music Gallery, Kuningan City, Jakarta, Sabtu (21/5/2022). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Nadin Amizah tampil di The 12th Music Gallery, Kuningan City, Jakarta, Sabtu (21/5/2022). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan

Menjadi penyanyi perempuan bukan sekadar tampil dan bersuara di atas panggung. Lebih dari itu, mereka harus menghadapi berbagai tantangan yang sering kali tak terlihat oleh publik, mulai dari pelecehan, komentar fisik yang tak diminta, hingga tekanan untuk selalu tampil sempurna. Di balik gemerlap lampu sorot, mereka harus terus menjaga diri, menjaga citra, dan yang paling berat, menjaga ruang aman untuk tubuh mereka sendiri.

Panggung yang seharusnya menjadi tempat ekspresi dan kebebasan, sering kali berubah menjadi ruang yang rawan dilanggar. Perempuan dalam industri hiburan bukan hanya seniman, tapi juga manusia yang layak dihormati, dihargai, dan dilindungi. Mereka tidak hanya memperjuangkan karya mereka, tapi juga hak untuk merasa aman di ruang yang seharusnya menjadi milik mereka sepenuhnya.

Apa yang Harus Kamu Lakukan untuk Hormati Idolamu?

Penyanyi Nadin Amizah melantunkan lagu dalam Berdendang Bergoyang Festival di Istora Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, Sabtu (29/10/2022). Foto: Aditya Pradana Putra/ANTARA FOTO
Penyanyi Nadin Amizah melantunkan lagu dalam Berdendang Bergoyang Festival di Istora Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, Sabtu (29/10/2022). Foto: Aditya Pradana Putra/ANTARA FOTO

Dilansir Allkpop ini beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk menghormati idola kamu.

1. Hormati privasi mereka

Idolamu juga manusia biasa. Mereka berhak atas ruang pribadi, ruang untuk beristirahat, untuk bersedih, untuk lelah, dan untuk tidak selalu tersenyum di depan kamera. Jangan pernah berpikir bahwa hanya karena mereka tampil di layar atau panggung, maka seluruh hidup mereka adalah konsumsi publik. Jangan memaksa mengambil foto atau merekam diam-diam saat mereka sedang tidak ingin diganggu.

2. Jangan paksa atau bikin mereka nggak nyaman

Rasa sayang dan kagum bukan pembenaran untuk menyentuh tubuh orang lain tanpa izin. Meski kamu merasa sudah mengikuti mereka sejak awal karier, bukan berarti kamu berhak mendekat atau memeluk mereka sembarangan. Jika mereka terlihat tidak nyaman, mundurlah. Jangan paksakan interaksi hanya demi kenangan atau konten media sosial. Mengidolakan bukan berarti memiliki.

3. Stop komentar fisik

Idolamu tidak perlu mendengar komentar tentang bentuk tubuh, warna kulit, tinggi badan, atau gaya berpakaian mereka setiap waktu. Mereka bukan objek untuk dinilai secara visual. Fokuslah pada karya, proses kreatif, dan pesan yang mereka coba sampaikan. Komentar fisik yang tampak 'biasa' sering kali menyakitkan dan membuat mereka merasa dikerdilkan hanya pada aspek visual semata.

BACA JUGA

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url