Anak Nempel Terus dengan Ibu Bahkan saat Tidur, Normal Nggak, Sih? Foto: Shutter Stock
Susah payah menidurkan anak sampai terlelap, tapi saat akan ditinggal, si kecil langsung bangun. Gagal deh, usaha menidurkan anak. Siapa yang pernah mengalami hal ini, Moms?
Tak perlu khawatir, Moms. Karena, meskipun terasa menantang bagi ibu, tapi hal itu normal terjadi pada anak, kok.
Dokter Spesialis Anak, dr. Aisya Fikritama, Sp. A, menyebut, ada tipe anak yang sangat sensitif dan rewel saat orang tuanya pergi. Anak tipe ini biasanya selalu ingin berada di dekat ibunya. Seolah sang ibu tak boleh menghilang dari penglihatannya meski sedetik saja.
"(mereka nempel) biasanya disebabkan oleh rasa aman dan nyaman yang mereka rasakan saat dekat dengan orang tua, terutama ibunya," kata dr. Aisya kepada kumparanMOM, Senin (7/7).
Penyebab Anak Nempel Terus Sama Ibu
1. Butuh Rasa Aman
Biasanya anak-anak rewel atau menangis saat orang tuanya pergi. Hal ini terjadi karena mereka cemas dan takut kehilangan rasa aman.
2. Keterikatan Emosional
Ada anak yang memiliki keterikatan emosional yang kuat dengan orang tua, terutama ibunya. Jadi, kalau misalnya ibunya pergi, mereka merasa kehilangan sebagian dari dirinya.
Ilustrasi anak digendong. Foto: Shutterstock
3. Adanya Keterlambatan Perkembangan Kognitif
Menurut dr. Aisya, pada usia tertentu anak mungkin belum sepenuhnya memahami konsep waktu dan jarak. Jadi, mereka belum mengerti bahwa orang tua akan kembali.
4. Temperamen Anak
Ada beberapa anak yang memiliki temperamen yang lebih sensitif dan mudah terpengaruh oleh perubahan lingkungan.
5. Lingkungan Sekitar
Kondisi lingkungan yang tidak stabil atau kurang memberi rasa aman juga bisa memicu sensitivitas anak.
Bagaimana Cara Mengatasinya?
Ilustrasi Ibu dan Anak Foto: Bangkok Click Studio/Shutterstock
Menurut dr. Aisya, ada hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi situasi ini.
1. Beri penjelasan dan perasaan aman
Beritahu anak dengan bahasa yang sederhana, kapan ibu akan pergi dan kapan akan kembali. Gunakan kalimat positif dan meyakinkan misalnya "Ibu pergi sebentar ya, tapi ibu akan segera kembali".
2. Beri pelukan dan ciuman sebelum pergi untuk memberikan rasa aman.
"Ciptakan rutinitas, jadi buat rutinitas sebelum tidur yang menyenangkan, seperti membaca buku cerita atau bisa nyanyi bersama," tutur dr. Aisya.
3. Lakukan kegiatan yang menyenangkan sebelum berpisah.
Hal ini dapat menciptakan kenangan yang positif. Anda juga bisa melibatkan orang ketiga, seperti anggota keluarga lain atau pengasuh untuk membantu menjaga anak saat ibu pergi.
Ilustrasi ibu memeluk anak. Foto: Shutterstock
Anda juga bisa mengalihkan perhatian si kecil dengan mainan favoritnya, Moms. Buatlah anak senang dan tertawa riang, misalnya dengan memeluk dan mencium ketika berpamitan untuk pergi. Ajak ayah bercanda dengan melambai-lambaikan tangan saat indah pergi.
4. Biarkan anak bermain dengan teman
Bermain denga teman penting untuk melatih kemandirian dan kemampuan anak bersosialisasi. Bisa juga alihkan perhatian anak dengan mainan favorit atau kegiatan yang menarik lainnya untuk mengalihkan perhatian anak dari rasa cemas.
"Dan, untuk kemandiriannya bisa kita tingkatkan dengan membiarkan anak melakukan beberapa hal sendiri. Seperti makan, berpakaian untuk melatih kemandiriannya. Berikan pujian atau dukungan saat anak berhasil melakukan sesuatunya sendiri. Bersikaplah konsisten dan jangan biarkan anak merasa bahwa dengan menangis atau merengek ia bisa mendapatkan apa yang diinginkannya," tutup dr Aisya.