Ilustrasi Orang Tua Berbicara dengan Guru Anak di Sekolah. Foto: Shutterstock
Selain mendapat pembelajaran di sekolah, beberapa orang tua biasanya juga mendaftarkan anak untuk ikut les atau ekstrakurikuler. Hal itu dilakukan untuk semakin mengembangkan potensi si kecil.
Menurut Psikolog Pendidikan Rumah Dandelion, Orissa Anggita Rinjani, kegiatan seperti les, ekstrakurikuler, hingga after school program bisa memberikan banyak dampak positif bagi perkembangan anak.
"Pertama, memberikan variasi kegiatan atau pengalaman yang bisa menjadi wadah untuk mengembangkan minat dan bakat anak," kata Orissa kepada kumparanMOM, Minggu (22/6).
Kedua, mengikutsertakan anak ke berbagai kegiatan sama dengan mengisi waktu luang dengan kegiatan positif. Hal ini bisa mendukung well-being atau kesejahteraan diri anak, meningkatkan kepercayaan diri, dan juga citra diri yang positif.
Ilustrasi anak main basket. Foto: Shutterstock
Ketiga, lingkaran pertemanan anak yang memiliki banyak kegiatan lebih luas. Luasnya lingkaran pertemanan ini dapat mengasah keterampilan sosial anak. Orang tua bisa mengikutsertakan anak untuk kegiatan-kegiatan yang sifatnya berkelompok atau melibatkan kerjasama dan kolaborasi.
Keempat, dampak positif lainnya yakni meningkatkan fungsi kognitif seperti keterampilan berpikir kritis, kreativitas, atau kemampuan penyelesaian masalah. Keterampilan-keterampilan ini akan mendukung pengembangan prestasi akademik anak.
"Beberapa kegiatan juga sudah bersifat kompetisi, hal ini bisa melatih anak untuk belajar disiplin, manajemen waktu, ketekunan, ketangguhan, dan juga sportivitas dalam menerima kekalahan," tutur Orissa.
Yang Perlu Diperhatikan sebelum Daftarkan Anak Les atau Ekstrakurikuler
Ilustrasi Anak Bermain Piano. Foto: feeling lucky/Shutterstock
Mendaftarkan anak ke berbagai kegiatan memiliki manfaat untuk anak. Tapi, ada hal yang harus orang tua perhatikan sebelum memilih kegiatan untuk anak, yaitu:
1. Bukan hanya orang tua yang tertarik, pastikan anak juga sudah punya ketertarikan dengan kegiatan tersebut. Jangan sampai, anak merasa terpaksa melakukannya.
2. Hindari memberikan terlalu banyak kegiatan, sehingga jadwalnya jadi sangat padat. Hal ini membuat anak tidak punya kesempatan untuk istirahat atau bermain bebas. Hal ini justru bikin anak stres dan kelelahan.
3. Untuk kegiatan-kegiatan yang bersifat kompetisi, pastikan kita menghargai bahwa yang terpenting adalah proses anak berlatih, belajar, dan bukan kemenangan semata.
Yang terpenting, orang tua tetap perlu menyesuaikan dengan minat anak agar kegiatan tersebut benar-benar mendukung tumbuh kembang, bukan malah membebaninya, Moms.