Ketika melihat benjolan kecil dan kemerahan muncul di wajah, biasanya orang-orang akan langsung menyebutnya sebagai jerawat. Di tengah masyarakat awam, jerawat biasanya dikategorikan ke dalam dua jenis saja, yakni jerawat ringan dan jerawat parah.
Padahal, jenis-jenis jerawat sangat beragam, tidak bisa dibedakan dari tingkat keparahannya saja. Bahkan, komedo hitam dan putih yang membandel itu juga termasuk jerawat, lho.
Dalam laman Cleveland Clinic disebutkan bahwa jerawat merujuk pada kondisi ketika pori-pori kulit tersumbat minyak, sel kulit mati, atau lainnya. Biar kamu enggak bingung, yuk simak apa saja jenis-jenis jerawat dalam ulasan berikut.
Jenis-Jenis Jerawat
Ilustrasi jerawat. Foto: Pormezz/Shutterstock
Berikut daftar jenis jerawat yang kerap muncul di wajah dirangkum dari laman WebMD.
1. Komedo
Komedo merupakan masalah kulit yang muncul akibat folikel rambut tersumbat oleh minyak dan sel kulit mati. Makanya, masalah kulit ini termasuk ke dalam jenis jerawat, tapi untuk kategori non-inflamasi.
Komedo dapat berkembang menjadi benjolan yang berwarna hitam dan putih. Warna hitam itu muncul karena komedo terletak di pori-pori terbuka, sehingga terpapar udara dan akhirnya teroksidasi.
Sedangkan komedo putih terletak di dalam pori-pori yang tertutup. Alhasil, warnanya tetap putih karena tidak teroksidasi oleh paparan udara.
Komedo sering kali disebabkan oleh produk skin care atau makeup yang formulanya menyumbat pori. Oleh karena itu, disarankan mencari produk dengan label "noncomedogenic" agar lebih aman.
2. Papula
Papula adalah komedo yang meradang dan akhirnya membentuk benjolan kecil berwarna merah di permukaan kulit. Jenis jerawat yang satu ini biasanya sensitif terhadap sentuhan. Oleh karena itu, jangan menekan atau memencet papula, karena dapat memperburuk peradangannya serta meninggalkan bekas.
3. Pustula
Pustula adalah jenis jerawat yang meradang. Bentuknya menyerupai komedo putih, tapi dengan lingkaran merah di sekeliling benjolannya.
Benjolan tersebut biasanya berisi nanah berwarna putih atau kuning. Hindari menekan apalagi memencet pustula jika kamu ingin peradangannya cepat reda dan kulitmu tetap mulus setelah jerawat ini sembuh.
4. Nodul
Ilustrasi jerawat. Foto: Shutterstock
Nodul adalah jerawat besar yang meradang dan terasa keras saat disentuh. Jenis jerawat yang satu ini tumbuh jauh di dalam kulit dan sering kali terasa nyeri.
Tipe jerawat nodul harus ditangani oleh dokter kulit. Selain sulit disembuhkan dengan skin care, jerawat ini dapat meninggalkan bekas. Jadi, butuh penanganan dokter untuk menjaga kulitmu tetap halus.
5. Cystic
Cystic adalah jerawat besar berisi nanah yang tampak menyerupai bisul. Sama seperti nodul, cyctic dapat menimbulkan rasa nyeri dan harus diobati oleh dokter kulit karena dapat meninggalkan bekas. Di antara jenis jerawat yang sudah disebutkan di atas, cystic masuk dalam kategori jerawat parah.
6. Conglobata
Jerawat conglobata adalah bentuk jerawat yang jauh lebih parah dibandingkan cystic. Jerawat ini terdiri dari banyak nodul yang meradang dan saling terhubung dengan nodul lainnya di bawah kulit.
Meskipun kadang muncul di wajah, jerawat ini lebih sering ditemukan di leher, dada, lengan, dan bokong. Biasanya dialami pria atau seseorang yang menggunakan steroid. Untuk mengatasi masalah kulit ini, kamu harus konsultasi ke dokter kulit agar mendapat penanganan yang tepat.