Sikomo Belanja di Jogja: Bawa Koperasi 'Sakit' di DIY ke ‘Klinik Kecantikan’ - juandry blog

Halaman ini telah diakses: Views
kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Sikomo Belanja di Jogja: Bawa Koperasi 'Sakit' di DIY ke 'Klinik Kecantikan'
May 22nd 2025, 12:27 by Pandangan Jogja

Ilustrasi pelayanan nasabah di KSP Marsudi Mulyo, Patuk, Gunungkidul, salah satu koperasi di bawah pembinaan Diskop UKM DIY. Foto: Dok. KSP Marsudi Mulyo
Ilustrasi pelayanan nasabah di KSP Marsudi Mulyo, Patuk, Gunungkidul, salah satu koperasi di bawah pembinaan Diskop UKM DIY. Foto: Dok. KSP Marsudi Mulyo

Dinas Koperasi dan UKM DIY tengah mengembangkan sistem revitalisasi koperasi berbasis digital terintegrasi bernama Sikomo Belanja di Jogja. Program ini ditujukan untuk meningkatkan efektivitas pembinaan koperasi di wilayah DIY.

"Selama ini kami sudah punya sistem Klinik Koperasi di dalam aplikasi Si Bakul Jogja. Tapi penggunaannya belum maksimal karena datanya hanya menampilkan grafik umum, seperti berapa jumlah koperasi yang RAT dan pemeriksaan kesehatan koperasi tiap tahun. Saya kembangkan dengan menambah beberapa fitur baru," kata Kepala Bidang Koperasi Diskop UKM DIY, Setyo Hastuti, Kamis (22/5).

Klinik Koperasi kini dilengkapi fitur baru bernama Cek Rekap Data yang menampilkan rincian koperasi yang sudah dan belum melaksanakan Rapat Anggota Tahunan (RAT), pemeriksaan kesehatan (Pemkes), serta status pembinaan berdasarkan enam aspek: SDM, kelembagaan, keuangan, produksi, pemasaran, dan digitalisasi.

"Sekarang kami bisa tahu secara langsung koperasi mana yang belum RAT, tidak hanya jumlahnya saja tapi sampai by name by address koperasi. Mana yang belum diperiksa kesehatannya, atau bahkan sedang dalam pengawasan atau pengawasan khusus. Masing-masing koperasi punya semacam rekam medik kinerjanya," ujarnya.

Kepala Bidang Koperasi Dinas Koperasi dan UKM DIY, Setyo Hastuti. Foto: Widi RH Pradana/Pandangan Jogja
Kepala Bidang Koperasi Dinas Koperasi dan UKM DIY, Setyo Hastuti. Foto: Widi RH Pradana/Pandangan Jogja

Sistem ini juga menampilkan rating koperasi dalam peta sebaran, dengan indikator status seperti aktif, sehat, dalam pengawasan, hingga proses hukum. "Kalau dia sudah masuk proses hukum, titiknya kami tandai merah. Ini untuk mencegah masyarakat tertipu koperasi bodong," tambahnya.

Sikomo Belanja di Jogja merupakan singkatan dari Revitalisasi Koperasi melalui Penerapan Model Bisnis Berkelanjutan di DIY, dan telah terintegrasi dengan Online Data System (ODS) milik Kementerian Koperasi. Data koperasi seperti nama, alamat, pengurus, dan modal kini ditarik langsung dari sistem pusat.

Sistem ini juga mengelompokkan koperasi dalam empat kategori berdasarkan kesehatan dan tingkat modernisasi: modern dan sehat, modern tapi tidak sehat, sehat tapi tidak modern, serta tidak sehat dan tidak modern. "Pembinaannya nanti disesuaikan," kata Tuti.

Untuk koperasi kategori "modern dan sehat", pembinaan diarahkan seperti "klinik kecantikan" agar koperasi menjadi lebih maju dan berdaya saing. Pelatihan yang diberikan mencakup SCORE Training dan Smart Business Mapping yang sebelumnya digunakan di sektor korporasi. "Kami sedang menyusun juga template pembinaan untuk koperasi kategori lainnya," ujarnya.

Tangkap layar fitur rating koperasi pada sistem Diskop UKM DIY. Foto: Istimewa
Tangkap layar fitur rating koperasi pada sistem Diskop UKM DIY. Foto: Istimewa

Program ini telah dimulai sejak Mei 2025 dan ditargetkan berjalan penuh pada Oktober 2025, bertepatan dengan peluncuran operasional Koperasi Desa Merah Putih (Kopdes). Selain mendukung koperasi baru, Sikomo Belanja di Jogja juga ditujukan untuk mengatasi koperasi pasif yang tidak RAT selama dua tahun berturut-turut.

"Kami ingin membawa koperasi dari yang sakit menjadi sehat sampai ke tahap maju. Jadi dari klinik untuk menyehatkan menuju klinik kecantikan," ucap Tuti. "Harapannya, koperasi bisa kembali ke rohnya sebagai soko guru perekonomian Indonesia."

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url