Anak 2 Tahun Masih Suka Mengisap Jempol, Perlukah Khawatir? Foto: Shutterstock
Balita umumnya masih kerap melakukan beberapa kebiasaan yang kerap dilakukan semasa bayi, salah satunya mengisap jempol. Di usia bayi, kebiasaan ini cenderung membuat mereka merasa lebih aman dan nyaman, termasuk membantu tidur lebih lelap. Tetapi, bagaimana bila kebiasaan ini masih berlanjut di usia balita?
Hal ini dialami oleh pemilik akun Instagram @carolinepramantie, yang menceritakan anak kembarnya yang berusia 2 tahun 3 bulan dan masih suka mengisap jempol. Ingin menghilangkan kebiasaan tersebut, ibu itu pun mencoba mengolesi jempol kedua putrinya dengan kunyit. Ia menjelaskan alasannya menggunakan kunyit, karena rasanya tidak sepahit bila diberikan brotowali.
Apakah balita Anda juga masih melakukan kebiasaan yang sama? Kira-kira, kebiasaan ini masih terbilang normal atau tidak, ya?
Kata Dokter soal Kebiasaan Mengisap Jempol pada Anak Balita
Dokter Spesialis Anak, dr. Aisya Fikritama, Sp. A, menjelaskan, kebiasaan menggigit jempol atau jari sudah dimulai sejak usia bayi. Beberapa bayi bahkan sudah suka menggigit jempol sejak dalam kandungan. Dan terkadang aktivitas ini terekam ketika pemeriksaan USG, lho!
Menurut dr. Aisyah, kebiasaan bayi memasukan jari ke mulut dimulai pada usia 2 bulan. Tentunya, kebiasaan tersebut normal karena merupakan bagian dari fase oral. Kemudian bisa berlanjut saat bayi mulai tumbuh gigi di usia 4-7 bulan, yang dilakukan untuk meredakan rasa tidak nyaman. Pada beberapa kasus, kebiasaan memasukkan jari ke mulut ini berlanjut hingga mereka berusia 1-4 tahun.
"Umumnya akan hilang dengan sendirinya, saat mereka tumbuh besar sekitar usia 4 tahun. Tapi ada juga anak yang kebiasaan (menggigit jari) ini tuh berlanjut sampai usianya lebih tua misalnya 5 tahun atau lebih," ujar dr. Aisyah kepada kumparanMOM, Senin (5/5).
Bayi Isap Jempol Foto: Shutterstock
Lantas, kapan orang tua harus khawatir tentang kebiasaan mengisap atau menggigit jari pada anak balita?
"Pada usia lima tahun atau lebih, kalau kebiasaan memasukkan jari ke mulut berlanjut setelah usia ini, maka orang tua perlu tahu penyebabnya dan mencari solusi untuk mengatasinya," tuturnya.
Penyebab Balita Suka Memasukkan Jari ke Mulut
Ada beberapa alasan di balik kebiasaan seorang anak memasukkan jari ke mulut. Biasanya mereka melakukannya karena sedang merasa tidak nyaman, lelah, cemas, mengantuk, hingga bosan.
"Atau itu refleks alami aja. Terus saking nyamannya, itu juga masa oral jadilah kebiasaan menetap karena berhasil menenangkan mereka di masa-masa sebelumnya," ungkap dr. Aisyah.
Orang tua perlu bersikap bijak atasi kebiasaan anak mengisap jempol Foto: Shutterstock
Pada beberapa anak, kebiasaan ini dapat berhenti secara alamiah. Akan tetapi, ketika di usia lima tahun belum menunjukkan tanda-tanda kebiasaan ini akan berhenti, maka segera diskusikan dengan dokter untuk dicari solusinya. Tidak hanya mengganggu pertumbuhan gigi anak, tetapi juga bisa berdampak pada gangguan bicara, seperti cadel.
Tips Mengatasi Kebiasaan Anak Mengisap Jari
Berikut beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk menghentikan kebiasaan anak memasukkan jari ke mulut:
1. Cari Tahu Penyebabnya
Hal pertama yang bisa dilakukan adalah mencari tahu penyebabnya. Anda juga bisa mengalihkan perhatian mereka ke sesuatu yang juga bisa membuatnya nyaman, seperti memeluk dan mengucapkan kata-kata yang dapat membuatnya tenang.
"Kalau sekecil menghisap jempol karena dia bosan, maka orang tua bisa memberikan aktivitas yang menyenangkan. Misalnya melukis atau bermain bola," ujar dr. Aisyah.
2. Berikan Hadiah
Ilustrasi Ibu dan anak. Foto: Shutter Stock
Melarang atau memarahi anak bukanlah cara yang tepat untuk menghentikan kebiasaan ini. Anda bisa mencoba memberi hadiah apabila mereka berhasil meninggalkan kebiasaan menghisap jempol ini.
3. Tetapkan Batasan Waktu
Apabila tidak tega memaksa si kecil menghilangkan kebiasaan ini secara langsung, maka Anda bisa mencoba cara menetapkan batasan waktu. Misalnya, anak boleh memasukkan jari ke mulut pada sore dan siang hari saja. Cara ini bisa menghentikan kebiasaan anak secara perlahan.
4. Beri Pemahaman
Berikan anak pengertian atau pemahaman tentang dampak mengisap jempol dalam jangka waktu panjang. Jelaskan sesuai dengan usia si kecil, Moms. Jika anak sudah berusia dua tahun, Anda bisa menjelaskan dengan kalimat yang sangat sederhana hingga menggunakan gambar menarik.
Ilustrasi anak dan ibu. oto: Shutterstock
5. Pakaikan Sarung Tangan
Selain menggunakan bahan alami, Anda bisa menggunakan sarung tangan. Beri tangan anak sarung tangan sehingga memberi mereka sensasi tidak nyaman saat menghisap jari. Sehingga, diharapkan rasa tidak nyaman ini membuat anak meninggalkan kebiasaan memasukkan jari ke mulut.
"Jadi kalau yang dikasih kunyit atau brotowali itu tujuannya supaya sekecil ngerasa nggak nyaman, ini sama kayak ngasih kaos. Diemut anak kan jadinya nggak nyaman, lalu si kecil akan menghentikan kebiasaannya, harapannya begitu," pungkas dr. Aisyah.
Menghentikan kebiasaan ini pada anak bukan hal yang mudah, tetapi bukan berarti Anda menyerah saja. Ajarkan anak untuk menenangkan diri dengan cara yang lebih sehat daripada memasukkan jari ke mulut. Semangat, Moms!