Apr 8th 2025, 18:55, by Berita Terkini, Berita Terkini
Ilustrasi Perbedaan NU dan Muhammadiyah, sumber gambar unsplash/Mufid Majnun
Ada sejumlah perbedaan NU dan Muhammadiyah yang perlu dipahami oleh umat muslim. Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah merupakan dua organisasi besar yang sangat berpengaruh dalam kehidupan Islam di Indonesia.
Dalam berbagai sisi, keduanya memiliki beberapa perbedaan pandangan. Meskipun demikian, keduanya tetap berpedoman pada Al-Qur'an sebagai kitab suci umat Islam.
Perbedaan NU dan Muhammadiyah
Ilustrasi Perbedaan NU dan Muhammadiyah, sumber gambar unsplash/Mufid Majnun
Perbedaan NU dan Muhamadiyah pada dasarnya bukan suatu hal yang harus dipermasalahkan. Sebab, perbedaan tersebut hadir agar masyarakat meningkatkan nilai-nilai toleransi dan memperkuat kebangsaan satu sama lain. Adapun perbedaan organisasi NU dan Muhammadiyah di antaranya sebagai berikut:
1. Sejarah
Mengutip buku Landasan Pendidikan oleh Titin Kempa, dkk (2024), Nahdlatul Ulama berdiri pada 31 Januari 1926 di Surabaya. Pendirinya seorang ulama' tersohor, yakni KH. Hasyim Asy'ari. Tujuan organisasi ini cukup luas, sehingga masyarakat lebih mampu memahaminya.
Adapun Muhammadiyah berdiri lebih dahulu pada 18 November 1912. Organisasi ini didirikan oleh KH. Ahmad Dahlan di Yogyakarta. Jika dibandingkan dari jarak waktunya, kedua organisasi Islam ini selisih 14 tahun saat didirikan.
2. Latar Belakang
Latar belakang berdirinya NU diinisiasi oleh sekelompok ulama Ahlusunnah wal Jamaah di Kertopaten, Surabaya, Jawa Timur. Pendirian organisasi Islam ini berlangsung di rumah KH Abduh Wahab Chasbullah.
NU didirikan sebagai respons terhadap kolonialisme Belanda sekaligus melaksanakan gerakan modernisme Islam. Sementara itu, Muhammadiyah merupakan persyarikatan Gerakan Islam yang kemunculannya disebabkan oleh adanya interaksi antara KH Ahmad Dahlan dengan para anggota organisasi Budi Utomo.
Berdirinya Muhammadiyah dilatarbelakangi karena KH. Ahmad Dahlan prihatin terhadap kondisi umat Islam yang masih terkungkung dalam praktik-praktik bid'ah pada masa itu.
3. Cara Beribadah
Meskipun memiliki beberapa perbedaan, tetapi cara beribadah masyarakat NU dan Muhammadiyah tetap berpedoman pada Al-Qur'an. Sebab, Al-Qur'an mengandung kebenaran mutlak yang sudah diberikan oleh Allah Swt.
Cara beribadah NU dipengaruhi oleh KH Ya'kub, Syaikh Ahmad Amin al-Atthar, KH Kholil Bangkalan, dan lainnya. Contoh tata cara ibadahnya yang berbeda dengan Muhammadiyaj yaitu:
Membaca doa qunut saat salat subuh
Membaca selawat setelah azan
Azan Jumat dua kali
Bacaan niat salat diawali Ushalli
Niat puasa diawali membaca "nawaitu sauma ghadin"
Niat wudu membaca "nawaitu wudu'a"
Menyebut Nabi dengan kata Sayyidina Muhammad
Adapun tata cara ibadah Muhammadiyah dipengaruhi oleh Syeikh Nawawi al- Bantani, Syeikh Muhammad Khatib al-Minangkabawii, dan lain-lain. Tata cara ibadah Muhammadiyah sehari-hari yaitu:
Perbedaan NU dan Muhammadiyah yang dijelaskan di atas menggambarkan bahwa kedua ormas Islam ini memiliki cara pandang masing-masing dalam beribadah. Meskipun demikian, hal tersebut tidak seharusnya dipermasalahkan untuk meningkatkan toleransi. (DLA)