Perayaan IWD 2025 di Kota Palembang/Dokumen Kumparan.
Mengenal sejarah, makna dan perayaan International Women's Day (IWD) 2025. Tepat tanggal 8 Maret 2025, dunia sedang memperingati hari Perempuan Internasional atau International Women's Day (IWD). Perayaan ini juga dilakukan di Indonesia, termasuk Kota Palembang yang menggelar aksi dan diskusi publik mengenai perempuan dalam memperingati IWD.
Lalu, apa makna yang terkandung dalam perayaan ini? kita simak sebagai berikut.
Sejarah Perayaan International Women's Day
Perayaan IWD dimulai dengan gerakan buruh perempuan pada abad ke-20 yang menuntut hak-hak dasar seperti upah yang layak, kondisi kerja yang lebih baik dan hak perempuan untuk berpolitik.
Perayaan IWD dimulai dengan gerakan buruh perempuan pada abad ke-20 yang menuntut hak-hak dasar seperti upah yang layak, kondisi kerja yang lebih baik dan hak perempuan untuk berpolitik.
Pada 8 Maret 1908, sekitar 15 ribu perempuan di New york turun ke jalan dalam aksinya menuntut hak-hak mereka. Tak hanya menuntut upah yang layak, para perempuan ini juga menuntut hak-hak lain seperti jam kerja yang lebih manusiawi dan hak memilih dalam pemilu. Aksi ini adalah asal dari IWD.
Setelah aksi tersebut, dalam Kongres Perempuan Internasional pada tahun 1910, seorang aktivis perempuan asal Jerman, Clara Zetkin, mengusulkan Hari Perayaan Perempuan International dan disetujui oleh 100 perempuan dari 17 negara yang menghadiri kongres tersebut.
Perayaan pertama IWD terjadi pada 1911 yang dirayakan pada 19 Maret di Austria, Denmark, Jerman dan Swiss. Sebanyak ribuan masyarakat hadir dan berdemonstrasi untuk menuntut hak-hak yang lebih baik bagi perempuan.
Di tahun 1917, perempuan di Rusia melakukan demonstrasi besar-besaran yang menuntut "Roti dan Perdamaian" di tengah perang dunia 1. Demonstrasi ini merupakan asal dari Revolusi Rusia yang akhirnya mengarah pada perubahan besar mengenai hak-hak perempuan. Setelah itu, Uni Soviet menetapkan tanggal 8 Maret sebagai hari libur resmi dalam memperingati perjuangan perempuan.
Pada tahun 1975, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) secara resmi mengakui International Women's Day dan diakui serta dirayakan di seluruh dunia dengan berbagai tema dan program tahunan yang berfokus pada kesetaraan gender.
Makna International Women's Day
IWD tidak sekadar hanya perayaan. Hari ini memiliki makna yang sangat besar terhadap pandangan dunia mengenai kesetaraan gender yaitu;
Kesadaran mengenai ketidakadilan gender. Hal ini memberikan kesadaran untuk masyarakat mengenai diskriminasi yang masih dihadapi perempuan di berbagai aspek kehidupan.
Selain itu, perayaan ini merupakan simbol dari perayaan pencapaian perempuan. Artinya, di hari ini kita patut mengapresiasi pencapaian perempuan dalam berbagai bidang.
Terakhir ialah mendorong kebijakan yang lebih adil, tidak hanya mengenai perempuan namun juga laki-laki. Mengajak pemerintah untuk lebih mempertimbangkan regulasi hukum yang lebih berpihak untuk kedua gender.
Perayaan International Women's Day
Perayaan IWD di seluruh dunia bermacam-macam seperti di Amerika Serikat dan Eropa misalnya, negara ini merayakan dengan mengadakan seminar, kampanye dan memberikan penghargaan bagi perempuan inspiratif di berbagai bidang.
Berbeda dengan Amerika dan Eropa, perayaan IWD di Rusia dirayakan dengan pemberian hadiah dan pembagian bunga sebagai bentuk apresiasi kepada perempuan.
Lalu, perayaan di Asia termasuk Indonesia dilakukan dengan diskusi publik, aksi sosial dan kampanye untuk meningkatkan kesadaran mengenai hak-hak perempuan.
Perayaan IWD bukan hanya sekadar perayaan saja, namun juga sebagai media untuk merenungkan seberapa jauh perjuangan terhadap perempuan telah diwujudkan.