Langkah Dinkes Surabaya Antisipasi Chikungunya dan DBD di Musim Hujan - juandry blog

Halaman ini telah diakses: Views
kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Langkah Dinkes Surabaya Antisipasi Chikungunya dan DBD di Musim Hujan
Jan 10th 2025, 16:53, by Masruroh, BASRA (Berita Anak Surabaya)

Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya, Nanik Sukristina. Foto: Diskominfo Surabaya
Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya, Nanik Sukristina. Foto: Diskominfo Surabaya

Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) terus mengantisipasi penyebaran Chikungunya dan Demam Berdarah Dengue (DBD) memasuki musim hujan. Apalagi penyakit yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus ini mulai merebak di beberapa wilayah termasuk Jawa Timur.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya, Nanik Sukristina, menyatakan pencegahan dilakukan melalui kolaborasi lintas sektor dan edukasi masyarakat.

"Kami memasang media edukasi di lokasi strategis, menyosialisasikan pencegahan Chikungunya dan DBD melalui kegiatan Puskesmas, dan terus menggerakkan promosi kesehatan," kata Nanik, Jumat (10/1).

Dinkes Surabaya juga menggandeng Institut of Tropical Disease (ITD) Universitas Airlangga (Unair) untuk penelitian pola penyebaran virus dengue.

"Kerja sama ini mencakup survei penangkapan nyamuk, pemeriksaan jentik, hingga pengabdian masyarakat untuk meningkatkan kapasitas kader kesehatan dalam identifikasi jentik," jelasnya.

Selain itu, pihaknya bekerja sama dengan Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) untuk mengamati perilaku nyamuk Aedes aegypti. Konsultasi dengan pakar penyakit tropik dari RSUD Dr. Soetomo juga dilakukan guna memastikan tatalaksana kasus terbaru terkait Chikungunya dan DBD.

Dinkes Surabaya terus mendorong masyarakat untuk melaksanakan gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan metode 3M Plus, yakni menguras, menutup, dan mendaur ulang barang bekas yang berpotensi menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk.

"Langkah ini efektif menekan populasi nyamuk, terutama di musim penghujan," ujarnya.

Hingga saat ini, belum ada laporan kasus Chikungunya di Surabaya. Sementara itu, kasus DBD pada awal tahun 2025 masih stabil dan terkendali. Monitoring mingguan terus dilakukan sebagai langkah pencegahan.

Nanik juga mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai gejala penyakit Chikungunya dan DBD, seperti demam, nyeri sendi, sakit kepala, nyeri otot, mual, hingga muntah.

"Pada beberapa kasus Chikungunya, nyeri sendi bisa bertahan hingga berminggu-minggu atau berbulan-bulan," bebernya.

Masyarakat yang mengalami gejala serupa diimbau segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat.

"Yang terpenting, jangan panik dan tetap terapkan gaya hidup bersih dan sehat (PHBS)," tukasnya.

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url