Dec 22nd 2024, 08:00, by Selfy Momongan, kumparanWOMAN
Hari Ibu adalah momen istimewa yang dirayakan di berbagai belahan dunia untuk menghormati peran ibu dan perempuan. Namun, di setiap negara, Hari Ibu memiliki makna, sejarah, dan cara perayaan yang unik sesuai dengan budaya dan tradisi masing-masing.
Di Indonesia, Hari Ibu tidak hanya tentang kasih sayang dalam keluarga, tetapi juga memiliki akar sejarah yang kuat sebagai simbol perjuangan perempuan dalam pembangunan bangsa. Sementara itu, di negara-negara lain, Hari Ibu sering kali menjadi hari personal untuk merayakan kasih sayang antara anak dan ibu.
Perbedaan ini menunjukkan bahwa penghormatan kepada ibu dapat diungkapkan dengan berbagai cara, yang semuanya mengapresiasi peran besar perempuan dalam kehidupan. Berikut beberapa perbedaan perayaan Hari Ibu di Indonesia dan negara-negara lain. Simak ya Ladies!
Amerika Serikat
Di Amerika Serikat, peringatan Hari Ibu dirayakan setiap minggu kedua bulan Mei. Perayaan ini dimulai dari perempuan sekaligus aktivis yang membangunz komunitas persahabatan para ibu di Amerika Serikat, Anna Jarvis, yang menggelar peringatan kematian ibunya pada 12 Mei 1907. Seiring semakin berkembangnya komunitas yang diprakarsai Anna, peringatan Mother's Day pun diresmikan pada 1914 sebagai hari libur nasional.
Negara Paman Sam ini ternyata punya beberapa tradisi perayaan unik untuk memperingati Hari Ibu, salah satunya memberikan karangan bunga anyelir kepada ibu di pagi hari. Bunga anyelir warna merah atau pink diberikan kepada ibu yang masih hidup, sedangkan bunga anyelir putih diperuntukkan kepada ibu yang telah meninggal dunia, dan biasanya akan diletakkan di atas makam.
Inggris
Bergeser ke Inggris, negara ini merayakan Hari Ibu dengan cara yang lebih khidmat dan religius atau yang biasanya disebut Mothering Sunday. Konon, peringatan Hari Ibu di Inggris sudah dilakukan sejak pertengahan abad kelima sampai ke-15 tepatnya setiap minggu keempat di perayaan Prapaskah.
Saat Mothering Day, orang-orang Inggris yang merantau ke kota biasanya akan pulang kampung halaman untuk bertemu ibu dan mengunjungi gereja tempat mereka dibaptis. Momen ini juga dimanfaatkan untuk berkumpul dengan keluarga sambil makan malam bersama. Saat ini, Hari Ibu di Inggris dirayakan setiap 19 Maret. Anggota keluarga akan mengambil libur, sementara anak-anak biasanya akan bernyanyi atau membacakan puisi sebagai ungkapan kasih sayang, kemudian dilanjutkan dengan memberikan hadiah kepada ibu.
India
Berbeda dari Amerika dan Inggris, India merayakan Hari Ibu secara meriah, lengkap dengan pernak-pernik yang kental akan budaya negara asal Sungai Gangga itu. Konon perayaan hari ibu yang juga disebut Durga Puja ini telah digelar sejak abad ke-14.
Digelar dari hari pertama hingga kesepuluh bulan Asvin, atau antara September hingga Oktober, Durga Puja awalnya merupakan perayaan atas kemenangan Dewi Durga melawan Raja Iblis Mahishasura. Dewi Durga sendiri adalah seorang dewi utama Hindu yang dikaitkan sebagai dewi ibu, perlindungan, dan kekuatan. Durga Puja digelar selama 10 hari penuh dengan berbagai rangkaian acara. Dimulai dari upacara agama, memberikan persembahan, pesta dan pawai keliling kota, hingga makan bersama.
Meksiko
Tak kalah dari India, Meksiko merayakan Hari Ibu setiap 10 Mei dengan perayaan yang meriah. Perayaan Hari Ibu di Negara Sombreno ini dipopulerkan oleh seorang wartawan bernama Rafael Alducín pada awal tahun 1900 sebagai wujud balas jasa terhadap kasih sayang seorang ibu.
Seiring berjalannya waktu, perayaan Hari Ibu di Meksiko pun semakin besar. Tepat di Hari Ibu, anak-anak akan membangunkan ibunya dengan bernyanyi lagu tradisional Meksiko "Las Mañanitas" yang liriknya berisi ungkapan kasih sayang terhadap orang-orang terdekat, kemudian dilanjutkan dengan makan bersama.
Di Hari Ibu, jalan-jalan akan dipenuhi pemusik yang menyanyikan lagu spesial untuk ibu. Bahkan reservasi di restoran pun meningkat drastis, karena Hari Ibu menjadi momen yang tepat untuk berkumpul bersama keluarga.
Indonesia
Hari Ibu Nasional diperingati setiap tanggal 22 Desember, yang berawal dari Kongres Perempuan Indonesia pada 22-25 Desember 1928 di Yogyakarta yang dihadiri sekitar 30 organisasi perempuan dari Jawa dan Sumatera. Kongres Perempuan Indonesia I ini bertujuan untuk mempersatukan cita-cita dan usaha memajukan perempuan Indonesia, membentuk Perserikatan Perkumpulan Perempuan Indonesia (PPPI), serta bersatu demi kemerdekaan Indonesia. Seiring berjalannya waktu, 22 Desember pun ditetapkan sebagai Hari Ibu oleh Presiden Soekarno melalui Dekrit Presiden Nomor 316 tahun 1959.
Meski Hari Ibu memiliki perbedaan perayaan di Indonesia dan luar negeri, esensinya tetap sama yakni menghargai peran perempuan dan ibu yang telah memberikan cinta, pengorbanan, dan dukungan di mana pun berada, Ladies.
Di Indonesia, Hari Ibu lebih dari sekadar penghormatan kepada ibu dalam keluarga, tetapi juga momen untuk memperingati perjuangan dan kontribusi perempuan secara luas. Di sisi lain, di negara-negara Barat, Hari Ibu menjadi hari spesial untuk menunjukkan rasa cinta kepada ibu secara personal.