Nov 10th 2024, 18:00, by Pandangan Jogja Com, Pandangan Jogja
Debat calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Yogyakarta yang berlangsung kemarin malam memperlihatkan visi dan misi yang dibawa oleh Pasangan Calon Nomor Urut 3, Muhammad Afnan Hadikusumo dan Singgih Raharjo.
Dengan pendekatan berbasis data dan pemahaman yang mendalam tentang potensi pariwisata lokal, Paslon Nomor Urut 3 mengemukakan pernyataan yang sangat relevan mengenai konsep 'Storynomic Tourism' sebagai strategi pengembangan kampung wisata di Yogyakarta.
Singgih Raharjo, dalam pertanyaan yang diajukan kepada paslon lain, mempertanyakan langkah konkret yang diperlukan untuk memastikan konsep ini dapat diterapkan secara efektif dan memberikan dampak nyata bagi masyarakat.
Storynomic Tourism, sebagai gagasan yang menggabungkan narasi budaya lokal dengan ekonomi kreatif, telah menjadi dasar dalam Program PAS yang berjudul Kampung Wisata Kreasi.
Program ini diciptakan dengan tujuan untuk mengembangkan kampung-kampung wisata sebagai pusat kreativitas dan ekonomi lokal yang hidup, di mana setiap kampung memiliki cerita khas yang dihidupkan melalui produk-produk kreatif yang dikelola oleh warga lokal.
Juru bicara PAS, Puspita Wijayanti, menjelaskan bahwa 'Storynomic Tourism' tidak hanya mengundang wisatawan untuk mengunjungi, tetapi juga memberi kesempatan bagi mereka untuk menikmati pengalaman yang otentik dan terhubung dengan sejarah serta budaya lokal Yogyakarta.
Dalam visi PAS, setiap kampung wisata akan menjadi cerminan kreativitas masyarakat yang diperkaya dengan produk-produk lokal seperti kuliner khas, fashion etnik, dan kerajinan tangan.
Produk-produk ini hadir sebagai medium bercerita, bukan hanya sekadar barang, namun sebagai representasi kehidupan, tradisi, dan kekayaan budaya yang akan membawa wisatawan menyelami identitas dan nilai-nilai kampung tersebut.
Untuk memacu kreativitas dan inovasi antar-kampung, Program PAS turut mengadakan ajang kompetisi ekonomi kreatif yang mengajak warga setempat berpartisipasi dan menampilkan karya- karya terbaik mereka.
Kompetisi ini bukan hanya sekadar perlombaan, namun sebuah dorongan bagi kampung-kampung wisata untuk meraih kualitas dan nilai tambah melalui karakteristik unik yang mereka miliki, membentuk ekosistem pariwisata yang berkelanjutan.
Program ini juga merangkul inisiatif berbasis pengalaman seperti Nyawiji Jogja, yang menawarkan kesempatan bagi wisatawan untuk hidup bersama warga lokal, merasakan kehangatan kehidupan sehari-hari, dan meresapi budaya yang telah berakar dalam sejarah panjang Yogyakarta. Wisatawan diundang untuk menghayati kehidupan sehari-hari masyarakat, dari seni hingga aktivitas sosial yang khas, menciptakan hubungan yang lebih dalam dengan budaya setempat.
Lebih lanjut, PAS menjalin kolaborasi dengan hotel-hotel berbintang melalui program Jogja Stellar Village, yang bertujuan untuk menjaga standar hunian yang nyaman dan layak bagi wisatawan tanpa mengurangi nilai lokalitas. Standarisasi ini dirancang untuk memberikan pengalaman menginap yang berkualitas sekaligus mendukung ekonomi warga kampung.
"Program PAS bertujuan untuk mengangkat kampung-kampung wisata di Yogyakarta sebagai pusat kreativitas lokal yang mencerminkan semangat masyarakat. Setiap kampung akan menghadirkan cerita dan produk-produk unik yang bukan hanya memberikan hiburan, namun juga mendidik dan memperkaya jiwa para wisatawan yang berkunjung," tutur dr. Puspita Wijayanti.
Dengan strategi pengembangan yang solid dan terarah, PAS optimis pariwisata Yogyakarta dapat mencapai taraf yang tidak hanya membawa kesejahteraan bagi masyarakat, namun juga menghadirkan pengalaman bermakna bagi wisatawan. Melalui upaya kolaboratif dan program yang relevan, kampung-kampung wisata di Yogyakarta akan siap menyambut wisatawan dengan kebudayaan yang kaya dan pengalaman yang berharga.