Melaka, Kota Bersejarah di Malaysia yang Wajib Dikunjungi - juandry blog

Halaman ini telah diakses: Views
kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Melaka, Kota Bersejarah di Malaysia yang Wajib Dikunjungi
Nov 13th 2024, 11:03, by Andari Novianti, kumparanTRAVEL

Setapak jalan dengan suasana heritage city Melaka. Foto: Hedi/kumparan
Setapak jalan dengan suasana heritage city Melaka. Foto: Hedi/kumparan

Di Selat Malaka, di ujung Sumatera

Dua hati kita, satu dalam cinta

Di Selat Malaka, di ujung Sumatera

Cinta pun terpisah, ku merana

Kalimat di atas adalah potongan lirik lagu Poppy Mercury berjudul 'Hati Siapa Tak Luka' yang populer tahun 1995. Lewat karyanya itu Poppy dianugerahi penghargaan HDX Awards pada tahun yang sama.

Tapi ini bukan tentang tembang Poppy. Bukan pula ulasan musik. Kutipan diambil hanya pengantar menuju sebuah tempat yang jadi salah satu titik peradaban sejarah maritim: Selat Malaka.

Selat Malaka adalah lautan yang membelah atau menjadi pemisah Indonesia dan sebagian wilayah Malaysia. Sisi Indonesia, bila dilihat di peta, wilayah terdepan dan bersentuhan langsung Selat Malaka adalah Pulau Rupat dan Bengkalis.

Pada bagian Malaysia, ada kota bersejarah, yang kemudian namanya sama dengan nama selat, yakni Melaka. Kota ini jadi salah satu wilayah yang punya sejarah panjang di semenanjung Malaya.

Setapak jalan dengan suasana heritage city Melaka. Foto: Hedi/kumparan
Setapak jalan dengan suasana heritage city Melaka. Foto: Hedi/kumparan

Bahkan pada tahun 2008, Melaka dinyatakan sebagai World Heritage oleh UNESCO. Melaka didapuk dengan status heritage city, Bandar Warisan Dunia.

Akhir Oktober lalu, kumparan berkesempatan menjelajahi kota tua dengan bangunan yang membuat seperti jalan-jalan pada masa awal kolonial. Melaka sebagian besar terbentuk oleh sentuhan heritage. Ada gereja tua hingga bangunan bekas pemerintahan kolonial.

Salah satu bangunan tua dan ditetapkan jadi warisan dunia adalah gedung bernama Stadthuys. Bangunan bekas pemerintahan kolonial Belanda itu berada di jantung kota Melaka, dan diperkirakan sudah ada sejak tahun 1650. Stadthuys kini jadi museum.

Pusat Kota Melaka tidak terlalu luas. Tempat ini cocok untuk melepas penat dari riuh kota metropolitan macam Jakarta. Sambil belajar dan menjajaki sejarah, Kota Melaka juga siap menyambut pelancong dengan berbagai destinasi wisata terjangkau. Terjangkau dalam hal ini adalah soal jarak dan transportasi.

Pusat Kota Melaka bisa dinikmati dengan berjalan kaki. Berikut adalah eberapa tempat yang wajib kamu kunjungi kala sampai ke kota bersejarah, Melaka:

Christ Church Melaka

Setapak jalan dengan suasana heritage city Melaka. Foto: Hedi/kumparan
Setapak jalan dengan suasana heritage city Melaka. Foto: Hedi/kumparan

Gereja yang selesai dibangun tahun 1753 itu berdiri persis di samping Stadthuys. Meski sudah berusia dua ratusan tahun lebih, Christ Church masih berfungsi sebagai tempat ibadah.

Pengunjung diperbolehkan memasuki gereja. Di dalamnya, tampak deretan kursi berbahan kayu hitam. Pada beberapa bagian dindingnya ditulis nama-nama tokoh yang pernah memimpin gereja, ada pula nisan baik dalam bahasa Inggris hingga bahasa Belanda.

Christ Church dan Stadthuys merupakan bangunan yang paling ikonik di Melaka. Keduanya berada di titik nol kota, tepat di kawasan Red Square. Dinamakan red square, karena kawasan itu memang semuanya berwarna merah.

Di kawasan ini juga berdiri tugu titik pusat kota Melaka yang menjadi tempat wisatawan mengabadikan momen. Red Square cocok dikunjungi saat pagi menuju siang.

Dari gereja bersejarah itu, kamu bisa melanjutkan wisata sejarah ke benteng-benteng peninggalan kolonial lainnya. Jaraknya antardestinasi tak terlalu jauh. Bisa diakses dengan jalan kaki.

Jonker Street

Setapak jalan dengan suasana heritage city Melaka. Foto: Hedi/kumparan
Setapak jalan dengan suasana heritage city Melaka. Foto: Hedi/kumparan

Bila tiba waktu makan siang, kamu bisa mengisi perut di Jonker Street. Sebagaimana namanya, tempat yang hanya beberapa meter dari Red Square itu adalah jalan legendaris di Melaka.

Jonker Street termasuk dalam kawasan Chinatown Melaka. Pada sudut-sudut jalannya dipenuhi jejeran kelontong China. Berjalan di gang-gang Jonker Street serasa menyusuri permukiman China kuno dengan berbagai banyak Klenteng.

Tak hanya tempat ibadah Tionghoa, di kawasan ini juga terdapat berbagai rumah ibadah untuk penganut agama lain. Semua agama ada. Sehingga masyarakat lokal Melaka mengenalkan kawasan tersebut sebagai simbol persaudaraan, simbol hidup berdampingan antar umat beragama.

Di badan utama Jonker Street berjejer pertokoan kuno yang menjual bermacam buah tangan, dan beragama jenis makanan. Malam hari lebih ramai lagi, karena sepanjang ruas jalan disulap jadi food street.

Encore Melaka

Encore Melaka. Foto: Hedi/kumparan
Encore Melaka. Foto: Hedi/kumparan

Menjelang sore, kamu bisa memesan ojek atau taksi untuk menuju Encore Melaka yang berada di tepi Selat Malaka.

Encore Melaka adalah teater pertunjukan. Di tempat ini kamu akan disuguhkan pengalaman menonton pertunjukan teater yang dipadukan dengan pemanfaatan teknologi 3D.

Encore Melaka didesain khusus untuk pertunjukan seni, dan mampu menampung 2.000 orang. Tata letak dan desain ruangannya cukup unik. Kursi penonton berputar mengikuti background dan setting panggung. Jadi bukan background yang diubah-ubah, tapi tribun penonton yang bergerak 360 derajat mengikuti alur pertunjukan.

Gedung teater terbesar di Melaka ini menampilkan kisah sejarah Melaka. Menyajikan cerita dari zaman Parameswara, lalu ke penjelajahan Laksamana Zheng He (Cheng Ho), sampai ke cerita Baba dan Nyonya – penyebutan sekaligus sejarah silang budaya China dan Melayu di tanah Melaka.

Pertunjukan disajikan selama 45 menit dengan ratusan penampilan dan disajikan dalam tiga bahasa, yaitu Melayu, English, dan Mandarin. Encore Melaka bisa menjadi penutup hari pertama kamu sambil menikmati senja di Selat Malaka.

Melaka River Cruise

Pemandangan Melaka River Cruise di malam hari Foto: Hedi/kumparan
Pemandangan Melaka River Cruise di malam hari Foto: Hedi/kumparan

Kalau masih fit setelah kembali dari Encore, malam harinya kamu bisa melepas lelah sambil menyusuri sungai Melaka dengan perahu. Kamu bisa duduk manis di perahu, sambil menikmati landmark kota tua yang diselimuti kerlap-kerlip lampu warna-warni.

Sungai Melaka terbentang mengelilingi kota Melaka. Jika naik perahu, maka kamu akan kembali menyusuri jalan dan bangunan bersejarah yang dikunjungi sebelumnya, tapi dalam sudut pandang berbeda.

Melaka adalah salah satu kota wisata yang wajib dikunjungi. Selain karena sejarahnya, kotanya juga nyaman, damai, dan tenang.

Akses ke Melaka sekarang semakin mudah, karena maskapai Scoot sudah membuka penerbangan langsung ke Batu Berendam International Airport atau Melaka International Airport. Scoot adalah sedikit di antara maskapai yang memiliki penerbangan tiap hari ke Melaka. Sebelumnya, untuk ke Melaka hanya ada jalur darat atau laut dari Kuala Lumpur, Malaysia.

Reporter: Hedi

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url