Oct 21st 2024, 12:36, by Habib Allbi Ferdian, kumparanTECH
Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, menjelaskan bahwa pergantian nama nomenklatur kementerian yang dipimpinnya dilakukan oleh Presiden Prabowo Subianto dan Wapres Gibran Rakabuming Raka, untuk menjawab tantangan zaman yang kini telah berbasis digital.
Ketua DPP Partai Golkar itu menjadi wanita pertama yang menjabat sebagai Menkomdigi, menggantikan Budi Arie Setiadi yang sebelumnya menjabat Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo). Budi Arie kini menjabat sebagai Menteri Koperasi.
"Nama kementeriannya berubah, untuk menjawab tantangan zaman. Dari Kementerian Komunikasi dan Informatika, berubah menjadi Kementerian Komunikasi dan Digital. Disingkat Komdigi," ujar Meutya, kepada wartawan di Kantor Kementerian Komdigi pada Senin, 21 Oktober 2024.
Dalam kesempatan ini, ada setidaknya tiga program kerja yang disampaikan Meutya. Pertama, terkait mengamankan ruang digital dari judi online. Komdigi akan terus agresif memberantas judi online yang kerap memakan korban dari rakyat miskin.
Meutya juga menyoroti soal ruang internet yang ramah untuk publik, termasuk untuk urusan human trafficking, trafficking anak, pornografi anak, sampai kekerasan pada anak. Ini menjadi agenda penting tentang bagaimana memberi jaminan keamanan bagi anak-anak dalam mengakses internet.
Pekerjaan utama lain yang disorot adalah soal infrastruktur telekomunikasi, terutama di daerah 3T. Dia berharap ketersediaan infrastruktur telekomunikasi ini bisa merata dan memberikan koneksi cepat.
Kemudian yang paling utama Kementerian Komunikasi dan Digital ini tentu komunikasinya harus jalan. Saya dan bersama para wamen dalam waktu dekat akan bekerja. Pergi ke daerah-daerah 3T. Memeriksa bagaimana koneksi di sana, dengan harapan kalau basisnya digital berarti koneksi harus merata dan juga cepat. - Meutya Haifd, Menteri Komunikasi dan Digital -
Kehadiran Meutya membawa harapan baru dalam menghadapi berbagai tantangan komunikasi dan teknologi di Indonesia. Sebagai sosok perempuan pertama yang menduduki posisi ini, Meutya dihadapkan pada tugas yang tak mudah dalam menahkodai transformasi digital di Indonesia.