Sep 3rd 2024, 17:11, by Masruroh, BASRA (Berita Anak Surabaya)
Minum kopi sebelum beraktivitas sudah jadi kebiasaan, bahkan budaya di Indonesia. Saat menyeduh secangkir kopi hitam biasanya terdapat sisa-sisa ampas kopi yang tertinggal, dan tak jarang ampas itu langsung dibuang karena dianggap tak berguna lagi.
Namun di tangan Ingrid Georgina Henriette Payangan, ampas kopi diolah menjadi benda bermanfaat, yakni lampu gantung, lampu berdiri, hingga lampu meja.
"Tren konsumsi kopi sangat meningkat, banyak kafe buka di mana-mana, tapi mayoritas ampas kopinya dibuang begitu saja. Di sisi lain, Indonesia menjadi salah satu produsen limbah organik terbesar berupa sabut kelapa, dan masih tertinggal dalam hal inovasi pengolahan limbah ini," terang calon wisudawan Interior Design Petra Christian University (PCU) ini, Selasa (3/9).
Gadis asal Sorowako, Sulawesi Selatan, ini memang mengolah ampas kopi bersama campuran sabut kelapa menjadi aksesoris interior yang cantik.
Ingrid mengumpulkan ampas kopi dari kedai-kedai di dekat rumahnya. Material ampas kopi dan sabut kelapa yang dicampur dengan bahan-bahan natural ini menghasilkan pattern organic nan-abstrak saat cahaya lampu dihidupkan.
Karya berjudul 'Perancangan Produk Aksesoris Interior dari Limbah Ampas Kopi dan Sabut Kelapa' ini pun membawa Ingrid mendapat predikat cumlaude.
Mengolah limbah menjadi produk yang inovatif dan memiliki nilai jual, Ingrid mengaku punya cita-cita menjadi interior product designer yang memberi dampak baik kepada masyarakat.
"Saya berharap karya ini menginspirasi orang lain untuk mencari potensi-potensi yang dapat dihasilkan dengan pengolahan limbah menjadi produk-produk interior," tandasnya.