Sep 12th 2024, 16:55, by Dicky Adam Sidiq, kumparanNEWS
Warga Palestina yang mengungsi mengubah sampah plastik menjadi bahan bakar alternatif di tengah kelangkaan bahan bakar di Jalur Gaza utara.
Ide ini dilakukan Mahmoud Mosleh bersama warga Palestina lainnya, untuk membantu sesama warga mendapatkan bahan bakar.
Pria berusia 35 tahun itu dulunya bekerja di pabrik semen dan industri bahan bangunan. Mosleh merupakan pengungsi dari Beit Hanoun di Gaza utara.
Mereka mengumpulkan barang-barang plastik dari bangunan yang hancur dan sampah yang berserakan di sekitar area tersebut. Proses membuat bahan bakar ini memakan waktu berjam-jam.
Mosleh bersama timnya mampu memproduksi 50 hingga 60 liter bahan bakar, lalu ia menjualnya 35 shekel atau sekitar Rp 144 ribu per liter.