Aug 19th 2024, 07:59, by Moh Fajri, kumparanBISNIS
Bahlil Lahadalia akan menggeser posisi Arifin Tasrif sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Proses reshuffle akan dilakukan Presiden Jokowi di Istana Negara Jakarta pada Senin (19/8) pukul 09.30 WIB.
Setelah pelantikan, Bahlil dan Arifin rencananya akan langsung melakukan serah terima jabatan di Kementerian ESDM.
Berikut ini perjalanan Bahlil Lahadalia sebelum dilantik menjadi Menteri ESDM:
Dikutip dari laman bkpm.go.id dan mwa.unhas.ac.id, Bahlil Lahadalia lahir pada 7 Agustus 1976, di Banda, Maluku Tengah, dari seorang ayah yang merupakan kuli bangunan dan ibunya sebagai seorang tukang cuci.
Perjalanan pendidikan Bahlil dimulai di Maluku, dari SD Negeri 1 Seram Timur hingga SMP Negeri 1 Seram Timur. Setelah itu, ia melanjutkan ke Fakfak untuk menempuh pendidikan di SMA YAPIS Fakfak.
Ia kemudian melanjutkan pendidikan tinggi di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Port Numbay di Jayapura. Selama masa kuliahnya, Bahlil aktif terlibat dalam kegiatan organisasi, terutama di Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) di Papua.
Perjalanan Karier Bahlil Lahadalia
Setelah menyelesaikan pendidikan dan memasuki dunia kerja, Bahlil Lahadalia memulai karier profesionalnya dengan berbagai pekerjaan sederhana, seperti penjual kue, kondektur bus, hingga sopir angkot.
Pada 2003, ia sudah terdaftar dalam Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) di berbagai tingkatan, mulai dari kabupaten, provinsi, hingga pusat.
Kemudian Bahlil memutuskan untuk mendirikan perusahaan sendiri. Ia melihat potensi sumber daya alam yang melimpah di tanah Papua. Menurutnya itu peluang besar untuk memulai usaha di sana.
Saat karir wirausaha Bahlil semakin berkembang, pada tahun 2015, ia terpilih sebagai Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) periode 2015-2019.
Peran politiknya semakin mencuat saat ia mendukung Joko Widodo dalam Pilpres 2019 atau untuk masa jabatan kedua. Bahlil aktif sebagai Direktur Direktorat Penggalang Pemilih Muda di tim kampanye Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
Kemudian pada Oktober 2019, Bahlil diangkat Presiden Jokowi menjadi Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Selanjutnya, ia dilantik sebagai Menteri Investasi pertama Indonesia pada 28 April 2021.
Saat ini Bahlil masuk dalam deretan kandidat terkuat menjadi Ketua Umum Partai Golkar menggantikan Airlangga Hartarto yang memutuskan mundur pada Sabtu (10/8).
Pada program Info A1 kumparan, Bahlil mengisyaratkan siap maju menjadi ketua umum Partai Golkar periode mendatang. Namun harus melalui mekanisme yang benar.
"Golkar ini dibangun oleh Bung Karno. Jangan lupa. Dan saya yakin tidak semua kader Golkar paham tentang ini. Dan orang masuk Golkar itu, itu bukan ujug-ujug masuk, kita ada character test, ada diklat, diklatcam, diklatda, baru diklatnas," kata Bahlil.