Aug 5th 2024, 18:03, by Salmah Muslimah, kumparanNEWS
Terjadi sebuah peristiwa di kapal penangkap ikan tuna di perairan Merak, yakni Kapal Motor (KM) Sri Mariana.
Pada Minggu (4/8), 6 nelayan tewas dan 9 lainnya sakit. 1 di antara yang sakit ini bahkan kondisinya kritis.
Belum diketahui apa penyebabnya.
9 nelayan sakit itu dirawat di Rumah Sakit Krakatau Medika (RSKM) Cilegon. Pemeriksaan ditangani langsung oleh tim Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sehingga para pasien ditempatkan secara terpisah.
"Iya dirawat di kami, sekarang masih di IGD, ditempatkan terpisah karena sedang dalam penanganan tim dari Kemenkes," kata Humas RSKM, Agus, kepada kumparan, Senin (5/8).
Agus masih enggan berbicara banyak mengenai kondisi para nelayan tersebut karena masih menunggu hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh tim Kemenkes.
"Nanti lengkapnya nunggu dari Kemenkes aja, tunggu hasilnya, karena yang menangani kan dari Kemenkes," ujarnya.
Khawatir Tertular
Sebelumnya, Kabid Humas Polda Banten Kombes Pol Didik Heriyanto mengatakan, pihaknya belum mengetahui penyebab yang membuat 6 nelayan tewas dan 9 nelayan lainnya sakit.
Sebab, sampai saat ini pihaknya masih menunggu hasil autopsi dari 6 jenazah yang dilakukan oleh tim forensik dari Rumah Sakit Drajad Prawiranegara terhadap para korban.
"Kita belum tahu karena apa, nggak tahu karena penyakit atau karena apa, kita belum tahu. Nanti tunggu hasil autopsi, masih nunggu keluarganya karena autopsi itu harus ada keluarganya dulu," katanya.
"Belum tahu (kapal) dari mana mau ke mana, penyidiknya juga takut tertular, pas evakuasi pun pakai APD (alat pelindung diri—hazmat) lengkap. Mohon bersabar ya," sambungnya.
Dievakuasi dini hari
Dirpolairud Polda Banten, Kombes Pol Yunus Hadith Pranoto, mengatakan peristiwa ini diketahui usai salah satu kru di KM Sri Mariana melaporkan melalui radio satelit.
"Pada pukul 00.30 WIB, ada laporan ke tim Patroli Ditpolairud Polda Banten, bahwa di atas kapal KM Sri Mariana ada 6 mayat dan 1 orang kritis," kata Yunus, Senin (5/8).
Kru KM Sri Mariana pun diminta mendekatkan kapalnya ke Pulau Tempurung agar bisa ditambatkan ke KMB Pelangi yang tengah patroli.
Pulau Tempurung ini berada di wilayah Kecamatan Pulomerak, Kota Cilegon.
Petugas lalu mengevakuasi para nelayan. Petugas menggunakan APD saat memindahkan 6 mayat dan evakuasi 9 nelayan sakit.