Mengenal Physical Sunscreen dan Bedanya dengan Chemical Sunscreen

Halaman ini telah diakses: Views
Ilustrasi memakai physical sunscreen. Foto: SUPERMAO/Shutterstock
Ilustrasi memakai physical sunscreen. Foto: SUPERMAO/Shutterstock

Secara umum, ada dua jenis sunscreen jika ditilik berdasarkan cara kerjanya, yakni physical sunscreen dan chemical sunscreen. Physical sunscreen adalah tipe yang dianggap lebih aman untuk kulit sensitif dibandingkan chemical sunscreen. Namun, pada dasarnya keduanya sama-sama bisa menangkal sinar UV secara efektif.

Physical sunscreen sering juga disebut mineral sunscreen karena menggunakan mineral alami seperti titanium dioxide dan zinc oxide sebagai UV filter-nya. Berbeda dengan chemical sunscreen yang memakai bahan non-mineral seperti oxybenzone, avobenzone, octisalate, dan sejenisnya.

Kandungan utama kedua sunscreen tersebut sudah disetujui dan dicap aman oleh FDA (Food and Drug Administration). Konsumen tinggal memilih yang paling sesuai dengan kebutuhan dan kondisi kulitnya.

Apa Itu Physical Sunscreen?

Ilustrasi memakai physical sunscreen. Foto: Me dia/Shutterstock
Ilustrasi memakai physical sunscreen. Foto: Me dia/Shutterstock

Merujuk Healthline, physical sunscreen bekerja dengan cara membentuk semacam pelindung di atas kulit. Pelindung itu akan menangkal sinar UVA dan UVB yang menyebabkan hiperpigmentasi, kerutan, hingga kanker kulit.

Physical sunscreen juga bisa menangkal sinar UVA yang dapat menembus kaca jendela. Jadi, sangat disarankan menggunakan skin care ini setiap hari, sekalipun hanya beraktivitas di dalam rumah.

Seorang dermatologis dan Vice President dari Skin Cancer Foundation, Elizabeth Hale, mengatakan dalam Healthline bahwa physical sunscreen lebih direkomendasikan untuk orang-orang yang memiliki kulit sensitif dan berjerawat. Jenis sunscreen satu ini juga dinilai lebih aman untuk anak kecil.

Meski begitu, physical sunscreen kadang dihindari orang-orang karena meninggalkan residu putih (whitecast) saat digunakan. Whitecast tersebut bisa membuat wajah terlihat abu-abu, terutama bagi yang memiliki warna kulit lebih gelap.

Selain itu, biasanya physical sunscreen tidak diformulasikan dengan bahan yang tidak tahan air (water resistant), jadi kurang cocok untuk dipakai berenang. Formulanya juga kadang sulit diratakan atau di-blend di kulit.

Baca Juga: 4 Contoh Physical Sunscreen dari Produk Lokal

Perbedaan Physical Sunscreen dengan Chemical Sunscreen

Ilustrasi mengaplikasikan sunscreen dalam jumlah yang benar. Foto: Anna Gawlik/Shutterstock
Ilustrasi mengaplikasikan sunscreen dalam jumlah yang benar. Foto: Anna Gawlik/Shutterstock

Perbedaan utama physical sunscreen dan chemical sunscreen terletak pada cara kerjanya di kulit. Jika physical sunscreen bekerja dengan cara membentuk pelindung, chemical sunscreen bekerja dengan cara menyerap sinar UV sebelum diserap oleh kulit.

Chemical sunscreen juga tidak meninggalkan whitecast karena meresap ke dalam kulit. Jadi, cocok dengan berbagai tipe warna kulit, mulai dari yang cerah hingga gelap. Teksturnya pun jauh lebih gampang di-blend.

Namun, dikutip dari The Conversation, formula yang diserap kulit ini lebih rentan menyebabkan iritasi atau alergi. Makanya, tidak begitu direkomendasikan bagi yang memiliki kulit sensitif dan jerawat.

FDA pun mengimbau untuk menghindari chemical sunscreen dengan kandungan aminobenzoic acid (PABA) dan trolamine salicylate karena dapat menimbulkan dampak buruk untuk kulit.

Selain itu, beberapa UV filter kimia, seperti dibenzoylmethane cenderung tidak mampu menahan paparan sinar UV. Jadi, sebaiknya hindari sunscreen dengan bahan tersebut, ya, Ladies.

Perlu diingat bahwa apa pun jenis sunscreen yang kamu gunakan, pastikan mengandung SPF minimal 30. Kemudian cari yang berlabel 'spektrum luas' agar kulit terlindungi dari UVA dan UVB. Selain itu, gunakan sunscreen secara konsisten, lalu aplikasikan ulang setiap 2-3 jam sekal.

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url